Melihat temannya terkapar, Rafi membopong Albert.
Bergegas keduanya menuju klinik terdekat.
Tapi, klinik enggan menerima kondisi Albert lantaran takut terdampak tawuran.
"Mungkin warga situ kan' rusuh-rusuh, tidak mau nerima," kata Rafi.
Celurit yang menancap di kepala Albert cukup dalam, sekitar 10 sentimeter dari luka.
Keduanya memutuskan untuk menuju ke Rumah Sakit Polri.
Di sana mereka diminta untuk membuat keterangan dari Kepolisian Sektor Kramatjati.
Saat itu, Albert masih sadarkan diri. Ia panik dengan kondisinya.
Sambil teriakan, "Tolongin gua, tolongin gua," ucap Rafi meniru teriakan Albert.
"Pas di RS Polri disuntik bius, sempat koma, langsung malamnya dioperasi," kata Rafi.
Seusai operasi, celurit yang menempel di kepala Albert terlepas.
Kini, menurut Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo, kondisi Albert dalam proses pemulihan di rumah sakit.
"Korban sampai saat ini masih dirawat. Sudah selesai dioperasi, kondisinya mulai stabil," ujar Andry.
30 orang diamankan di Polres Jakarta Timur pasca tawuran antar warga di Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/4/2017).
30 orang yang ditangkap bukan warga asli dua kampung yang tawuran.
Tapi, mereka terlibat tawuran karena ajakan rekan warga sekitar.