TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wilayah Johar Baru dikenal sebagai daerah yang sering terjadi bentrokan antar warga di Jakarta Pusat. Terlalu seringnya hingga menyebabkan warga menyetujui arahan dari Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto, kepada anak buahnya untuk menembak pelaku tawuran.
Menanggapi hal tersebut, Camat Johar Baru, Abdul Choir menyatakan sudah menempuh banyak cara untuk memediasi dua kelompok yang sering bertikai, termasuk kelompok Gempal (Gerakan Pencinta Alam) dari RT 013 yang bertikai dengan kelompok PBR (Perkumpulan Bakti Remaja) dari RW 005 di Jalan Kramat Jaya Baru, Johar Baru.
"Percuma dimusyawarahin juga, kami adain acara, nongkrong bareng juga, kami baik-baikin dengan adakan pertemuan, games dan sebagainya. Besoknya tawuran lagi," kata Choir di Jalan Kramat Jaya Baru, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).
Ia menyatakan perintah tembak ditempat akan diberlakukan di 4 kelurahan yang ada di Johar Baru, yakni Galur, Tanah Tinggi, Johar Baru dan Kampung Rawa.
"Ini gak main-main. Semua wilayah akan diberlakukan. Karena kami merasa dipermainkan oleh segelintir oknum yang dari tahun ke tahun ya itu-itu saja," ungkapnya.
Pengawasan pihaknya terbantu oleh CCTV yang dipasang di 33 titik rawan di Johar Baru. Keseluruhan CCTV, sambung Choir masih berfungsi dengan baik.
"Masih berfungsi. Saya bisa pantau di ruangan kantor saya. Makanya pelakunya bisa tertangkap," tutur Choir.
Di sisi lain, Ketua RW 01 kelurahan Johar Baru, Uci Sanusi mendukung penuh sikap kepolisian yang berani menindak tegas pelaku tawuran yang kerap mengganggu wilayahnya. Bahkan Uci yang mengaku sudah 4 periode menjabat sebagai ketua RW 02, hingga kini tidak mengetahui duduk perkara dari bentrokan warga.
"Yang terakhir ini parah, masa dalam dua hari tawurannya bisa empat kali. Saya puas karena kepolisian berani tindak tegas. Lagipula mereka (pemuda yang tawuran) kalau dikumpulin hanya janji-janji saja. Hari ini kumpul, besok tawuran lagi," ujar Uci.
Sama seperti Uci, warga RW 02, Azarti (61) juga sepakat dengan keputusan kepolisian terkait perintah tembak ditempat meski para pelaku merupakan bagian dari warga sekitar. Dirinya kerap was-was ketika tawuran terjadi lantaran kerap merusak rumah-rumah warga.
"Kemarin nyaris kebakaran. Mereka juga hampir mau ngejarah warung, kan kasihan kalau seperti itu terus," kata Azarti. (Rangga Baskoro)