Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Proyek Simpang Susun Semanggi sudah tersambung sepenuhnya, Rabu (26/4/2017) dinihari. Pemasangan box girder terakhir dilakukan dini hari tadi sekitar pukul 24.00 WIB. Saat ini jalan layang sepanjang 1.622 meter tersebut telah terlihat melingkar di tengah Ibu Kota.
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bangga dengan proyek yang digarap PT. Wijaya Karya dapat dikerjakan lebih cepat dari target awal.
Ahok sapaan Basuki mengaku yakin, jika sudah dilalui, kemacetan di kawasan Semanggi bakal berkurang sekitar 30 persen.
"Makanya kita bangga dengan Wijaya Karya kerja cepat. Ini satu pola sangat baik, ketika swasta kerjakan baru dinilai jauh lebih murah dan lebih cepat. Berdasarkan penelitian ini bisa mengurangi kemacetan 30 persen," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI.
Ahok mengatakan proyek teesebut tidak menggunakan APBD DKI Jakarta. Melainkan menggunakan dana dari penaikan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) salah satu perusahaan Jepang di Jakarta. Adapun total pembangunan proyek sekitar Rp 360 miliar.
"Selesai lebih cepat ini. Harusnya Juli sudah bisa selesai. Dulu kan panjang selesai Agustus. Ini bisa maju satu bulan kayaknya. Kerjanya cepat, konsultannya kan dari Hongkong. Pertama kali dalam dunia sipil kita nyambung 60- 80 meter. Pertama kali," kata Ahok.
Sebelumnya Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan pengerjaan simpang susun Semanggi akan terus dikebut. Jalan tersebut ditargetkan rampung tiga bulan kedepan.
"Kami menargetkan pertengahan Juli, simpang susun ini dapat di ujicoba open traffic. Semoga," kata Yusmada.
Degan penyambungan lingkaran semalam, Yusmada menerangkan pengerjaan proyek sudah mencapai 75 persen.
"Selanjutnya, finishing yang dipacu, penyelesaian on/off ramp kedua jalan layang, penyelesaian barrier tepi (paravet) dan pelapisan hotmix dilengkapi marka/rambu," katanya.