"Seharusnya demo berlangsung damai, kondusif, dan benar-benar memperjuangkan hak-hak buruh," ujar Djarot. Namun yang terjadi justru demo itu justru dinodai oleh aksi tidak simpatik.
"Ingat nggak, karangan bunga itu diberikan karena rasa cinta," tegas Djarot.
Ia mempertanyakan maksud pembakar karangan bunga itu. "Saya bertanya ini (pembakaran karangan bunga) maksudnya apa? Apa salah bunga itu apa pada mereka," ujar Djarot.
Selain itu Djarot mempertanyakan apakah ada kalimat dalam karangan bunga itu yang menyinggung para buruh.
"Apakah ucapan-ucapan itu menyakiti hati mereka? Apakah ucapan-ucapan atau tulisan-tulisan itu mengandung unsur ujaran kebencian, unsur SARA? Kan tidak ya," jelas Djarot.
Polisi berniat menyelidiki pihak yang memicu pembakaran karangan bunga untuk Ahok-Djarot.
"Kami akan melihat aksi itu dari kelompok mana. Kemudian apakah ada yang menyuruh. Apakah ada yang memprovokasi. Masih diselidiki Polres Metro Jakarta Pusat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono.
Polisi juga mencari siapa pihak yang merasa dirugikan akibat perbuatan tersebut."Ya nanti kami dalami dulu. Korbannya siapa? Itu bunga milik siapa. Karangan bunga itu kan milik banyak orang," tambah Argo.
Polres Metro Jakarta Pusat, lanjut Argo, sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kejadian itu. Polisi akan memanggil orator yang ada di mobil komando dan memeriksa rekaman CCTV di lokasi. (tribunnetwork/fitri /dennis destriawan)