TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Kamar yang menjadi lokasi dugaan penembakan di kediaman anggota DPR RI Jazuli Juwaini itu tengah diisi oleh keponakannya, Syarifudin.
Berdasarkan pengakuan Syarifuddin, dia adalah orang pertama yang mengetahui ada dugaan penembakan melalui pecahan kaca yang terserak di kasurnya.
"Pas mau tidur, ada pecahan kaca dikasur, cuma disingkirin aja, karena sudah ngantuk," kata kerabat dekat Jazuli Juwaini, Maryadi (60).
Dia memberikan penjelasan itu berdasarkan pengakuan Syarifuddin.
Menurut Maryadi, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (2/5/2017) malam, dan ditemukan lagi pada esok hari oleh kakak Syarifuddin, Siti Nursyah.
"Ade (panggilan Siti Nursyah) nemu seprihan kaca juga apa mau bangunin Syarif buat Shalat Subuh," kata dia.
Kaca kemudian dibersikan pada pukul 10.00 WIB, Rabu (3/5/2017), dan dilaporkan ke Polsek Ciputat malam harinya.
Hanya berselang 10 menit setelah pelaporan, menurut Maryadi, pihak kepolisian datang ke kediaman Jazuli serta membawa Syarifuddin ke Polsek untuk dimintai keterangan.
Polisi hingga kini masih menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah yang berlamatkan di Jalan Musyawarah, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.
"Kami masih mencari proyektil atau benda lainnya di lokasi," ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fadli Widiyanto saat ditemui Warta Kota pada Kamis (4/5/2017).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Menurut Fadli, Jazuli tak berada di kediamannya saat insiden tersebut berlangsung.
"Dia (Jazuli) lagi di luar negeri, ada di Peru. Tapi kami sudah memintai keterangan kepada para saksi yaitu istri dan sodaranya yang berada di rumah saat itu," ucapnya.
Saat ini polisi masih belum mengetahui motif di balik kejadian ini. "Dugaan sementara masih belum diketahui," kata Fadli. (Acep Nazmudin)