TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM RI, I Wayan Kusmiantha Dusak, usai melihat langsung kondisi Rutan Klas IIB Pekanbaru, menanggapi perihal adanya dugaan praktek pungutan liar yang santer terdengar. Menurutnya, informasi tersebut akan ditindaklanjuti.
"Mengenai laporan pungutan liar dan sebagainya itu informasinya akan kita dalami. Siapapun itu akan kita tindak jika terbukti melanggar," katanya, Sabtu (6/5/2017).
Sebelumnya, Wayan menegaskan akan mencopot Kepala Rutan Pekanbaru, Teguh Trihatnanto, atas peristiwa kaburnya para tahanan.
"Iya, dia bertanggungjawab, keamanan rutan itu ada di dia karena dia diberikan kewenangan untuk melakukan itu," ungkap Wayan.
Dari laporan awal yang diterima Wayan, para tahanan kabur setelah sebelumnya menyampaikan tuntutan terutama soal fasilitas di rutan.
Seperti tuntutan masalah air, kamar, pungutan liar dan fasilitas lainnya.
Masalah tersebut dinilai terjadi karena masalah over kapasitas. Rutan tersebut seharusnya hanya bisa menampung sebanyak 561 penghuni, namun tahanan/narapidana yang tinggal di Rutan Klas IIB Pekanbaru diketahui sebanyak 1.870 orang.
Sementara itu total pegawai di Rutan Pekanbaru hanya 54 orang. Untuk petugas keamanan hanya 30 orang yang dibagi 6 orang setiap regunya.
Ratusan Tahanan Buron
Wayan juga memastikan masih ada sebanyak 234 tahanan dan narapidana, yang belum ditangkap hingga Sabtu (6/5/2017) siang.
"234 yang belum ditangkap," kata Wayan.
Dijelaskan Wayan, total tahanan yang kabur setelah dilakukan pendataan dari setiap blok Rutan Sialang Bungkuk sebanyak 448 orang.
Sementara hingga Sabtu siang total tahanan yang telah ditangkap TNI-Polri dibantu masyarakat maupun menyerahkan diri sebanyak 213 orang.
"Dari jumlah kemarin 1.870 narapidana-tahanan, yang lari saat kejadian 448. Dari 448, sudah (ditangkap) dari polisi sebanyak 213 orang," jelasnya.
Sore harinya berdasarkan siara pers pihak Rutan Klas IIB Pekanbaru, melalui Kasi Register Rutan Klas II Miky, ada revisi terkait jumlah tahanan yang kabur adalah 442 orang.