News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyidik KPK Diteror

AL Ternyata Masih Saudara Informan Polisi yang Sebelumnya Diamankan Polisi Terkait Novel Baswedan

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AL (30) terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK/ Novel Baswedan, ternyata merupakan saudara dari dua terduga pelaku yang pernah dimintai keterangan kepolisian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap AL 1 x 24 jam.

Warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan tersebut, ternyata merupakan saudara, Hasan, seorang informan kepolisian atau 'mata elang' yang sebelumnya sempat dimintai keterangan.

Saat itu, Hasan dimintai keterangan bersama seorang lainnya bersama Mukhlis.

Keduanya sempat dicurigai sebagai pelaku penyiraman cairan yang mengandung asam sulfat ke muka Novel.

Baca: Polisi Tidak Tahan Terduga Pelaku Penyiram Air Keras Terhadap Wajah Novel Baswedan

Baca: BREAKINGNEWS: Kapolri Sebut Seorang Terduga Pelaku Penyerangan Novel Ditangkap

"AL adalah teman atau saudaranya foto pertama beredar, yaitu M dan H. AL dan M ini saudara dulu di Ambon dan ketemu di Jakarta," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2017).

Sebelumnya, Novel mencurigai AL sebagai pelaku penyerangan terhadap dirinya.
Kemudian, Novel memberikan foto AL kepada polisi yang menemuinya di Singapura.

Tapi, Novel belum menjelaskan secara detail, dari mana foto AL didapatnya.

Kemudian, alasan Novel mencurigai AL.

Sebab, saat di Singapura, polisi tak diperkenankan berdialog dengan Novel dengan tenggat waktu yang cukup lama.

"Sampai saat ini kami belum memeriksa korban di Singapura. Korban baru ngasih foto itu, kami belum sempat tanya panjang-panjang. Kami tak diberi izin dokter," kata Argo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini