TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Meski dalam kondisi kesehatan yang belum baik pasangam suami istri asal Kota Agung, Lampung, Yohanes Pandensolang (64) dan Yavia 57, sengaja mendatangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Kehadirannya dalam rangka memberi dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ditahan di sana, Kamis (11/5/2017) siang.
Yohanes dan Yavia datang ke depan gerbang Mako Brimob dengan tertatih karena kondisi fisik yang kurang baik.
Yohanes terserang stroke sementara Yavia mengalami pengapuran belum lama ini.
Baca: Pendukung Ahok Sempat Terlibat Adu Mulut dengan Polisi Saat Diminta Pulang Dari Mako Briimob
Baca: Ahok Shock Saat Tahu Putra Bungsunya Sakit dan Bertanya Papa Pulang Nggak ?
Baca: Ahok Sempat Drop Saat Berada di Rumah Tahanan Mako Brimob Depok
Sehingga, kakinya patah dan menggunakan tongkat.
Melihat kondisinya yang tertatih, simpatisan Ahok memberi tempat duduk bagi keduanya.
Mereka mengaku menuntut dan meminta agar Ahok dibebaskan atau ditangguhkan penahanannya.
"Kami mendukung Ahok karena ia tidak bersalah dan kerjanya luar biasa. Makanya saya ke sini kasih dukungan ke Ahok," kata Yavia.
Menurut Yavia, kinerja Ahok selama memimpin Jakarta sangat kelihatan.
Ia menceritakan bagaimana anaknya yang tinggal di Jakarta kesulitan mengurus surat pindah dan administrasi lainnya.
"Snak saya susah sekali dapatnya sampai habis uang ratusan ribu," ujarnya.
Tapi menurutnya berbeda saat Ahok memimpin Jakarta.
"Di zaman Ahok, semua urusan di kelurahan terkait anak saya, gampang dan gratis. Langsung dapat," kata Yavia.
Karenanya, ia meminta Ahok dibebaskan karena ia sama sekali tidak bersalah dan tidak menista agama.
Menurutnya Ahok dizalimi dan menjadi korban kelompok yang tidak suka dan tak ingin Ahok memimpin Jakarta kembali.