Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mengenakan kaos berkerah warna merah, Sabri Ramdany (63) mendatangi Markas Komando Brigade Mobil (Brimob) Kelapa Dua, Depok, Jumat (12/5/2017) siang.
Dirinya sengaja berangkat dari Balikpapan, Kalimantan Timur untuk mencoba menjenguk Basuki Tjahaja Purnama yang ditahan sejak hari Selasa (9/5/2017) kemarin.
Meskipun tidak kenal, Sabri menilai Ahok adalah seorang sosok pemimpin yang baik.
Sebagai pejabat sikap Ahok dinilai amanah, untuk itu dirinya datang ke Jakarta ingin ikut membela Gubernur DKI Jakarta non-aktif tersebut.
"Dia (Ahok) pejabat baik, anti korupsi kenapa ngga kita bela? Saya ngga kenal Pak Ahok, kami orang Kaltim, tetapi saya melihat track record Pak Ahok, Jakarta berubah (lebih baik) kok," kata Sabri kepada wartawan di lokasi.
Dirinya kecewa lantaran kedatangannya bersama sang istri, Anita (60) dan dua orang kerabatnya tidak bisa bertemu dengan Ahok secara langsung.
Untuk kenang-kenangan, mereka pun mengabadikan lewat foto bersama di pintu masuk Mako Brimob, Jalan Akses UI, Kelapa Dua Depok.
"Kami belum boleh menengok, jadi cuma titip salam buat Pak Ahok untuk tetap semangat," katanya.
Kepada wartawan, Sabri menyebutkan bahwa Ahok itu adalah pemimpin yang tidak melakukan korupsi, dan karena itu juga Sabri ingin membela Ahok.
"Dia anti korupsi tidak KKN, kenapa enggak kita bela. Ini pemimpin-pemimpin terbaik Indonesia lah. Kita punya Pak Djarot yang punya kesempatan jadi Gubernur, tapi dia enggak (mau). Malah menjamin untuk Pak Ahok. Ini kan luar biasa," kata Sabri.
Diberitakan sebelumnya, Ahok dinyatakan bersalah dan terbukti menodai agama oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Selasa (9/5/2017).
Hakim memerintahkan Ahok segera ditahan dan sempat menghuni Rutan Klas 1 Cipinang kemudian dipindahkan ke rutan Mako Brimob Polri di Kepala Dua, Depok, Jawa Barat.