TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang berbeda dari pemandangan di halaman Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (15/5/2017) pagi ini.
Karangan bunga yang sudah lebih kurang tiga pekan menghiasi halaman Balai Kota DKI Jakarta itu tidak tampak lagi.
Karangan bunga itu merupakan kiriman warga untuk Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Pagi ini, halaman Balai Kota, tepatnya di depan pendopo atau kawasan air mancur, tampak bersih dari karangan bunga.
Hanya ada beberapa bunga yang tampak di samping lapangan Blok G, dekat gerbang masuk Balai Kota.
Komandan pengamanan dalam (pamdal) piket, Bambang Irawan, mengatakan bahwa karangan bunga-karangan bunga itu telah dipindahkan ke kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (14/5/2017).
"Hari Minggu sampai siang, semua dipindahkan ke Monas," ujar Bambang di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin pagi.
Bambang mengatakan, sesuai perintah dari pimpinan, karangan bunga itu semuanya dipindahkan oleh petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).
Karangan bunga yang sudah lama, layu, dan rusak juga akan dibuang ke TPST Bantargebang. Meski begitu, warga yang mengirimkan karangan bunga pada Senin ini tetap diterima, seperti bunga yang kini ditempatkan di samping lapangan Blok G.
"Kalau yang datang, ngirim, ya kami terima. Katanya enggak boleh lama-lama, paling kama dua hari perintahnya (ditempatkan di Balai Kota), terus dibawa ke Monas lagi," kata Bambang.
Karangan bunga yang beberapa pekan terakhir menghiasi Balai Kota ini merupakan bentuk dukungan terhadap Ahok dan Djarot.
Karangan bunga mulai berdatangan setelah Ahok-Djarot kalah dari pasangan calon, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.(Nursita Sari)