TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota tim sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Edriana Noerdin mengatakan pihaknya kini sedang melakukan identifikasi program untuk dimasukkan ke dalam APBD Perubahan 2017 dan APBD 2018 DKI Jakarta.
Hal itu dikatakan Edriana usai melakukan pembahasan dengan Pemprov DKI di ruang Pola blok G, Balaikota DKI, Senin, (22/5/2017).
"Sekarang kita identifikasi dulu programnya apa. Anggaran sesudah itu," katanya.
Menurutnya setelah identifikasi program, maka dilakukan pembahasan anggaran. Program dipilih untuk dimasukkan ke dalam APBD, kemudian dibedah hingga rinci penganggarannya.
"Kita belum masuk ke dalam anggaran. Pembahasan anggaran masuk sesudah hari rabu," paparnya.
Edriana mencontohkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) plus. Menurutnyaā€ˇ program tersebut didorong untuk dimasukkan ke dalam APBD 2018.
Program bantuan kesehatan dan pendidikan itu, relatif lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam APBD karena hanya menambahkan beberapa komponan baru ke dalam program yang sudah berjalan.
"Plusnya KJP hanya diberikan hanya sekolah formal. Sekarang KJP plus diberikan semua anak yang berusia sekolah, baik sudah sekolah formal ataupun dia sudah keluar itu. Kalau dulu KJP enggak boleh diambil tunai sekarang boleh. Jadi sebetulnya kebalikan dari sebelumnya," pungkasnya.