Ditambahkan, di lantai tiga merupakan dark room karena ruangan gelap. Ada 16 bilik kecil atau kamar untuk aktivitas seks.
Sedangkan lantai empat diduga sebagai kolam pribadi para pasangan homo, disebut VVIP Yacuzi.
"Kita cek di lantai 3, gelap. Namun, ada kamar-kamar yang dipakai untuk pesta seks. Kami temukan kondom bekas pakai," ujar Dwiyono.
Ketika terjadi penggerebekan ada seorang pria yang berusaha kabur dari lokasi. Seorang petugas keamanan (sekuriti) ruko mengaku didatangani pria berbadan atletis dalam kondisi telanjang.
"Ada yang lari-lari nggak pakai baju. Nyamperin minta celana tapi ya nggak ada, nggak dikasih. Orang itu kemudian diusir. Nggak tahu dia berhasil kabur atau ketangkap polisi," ujar seorang sekuriti setempat.
Kostum khusus
Pengunjung yang bersedia ikut menari telanjang di acara The Wild One mendapatkan hadiah kaus dari penyelenggara.
"Ada dua tamu yang bersedia menari. Setelah tamu berani menari, dapat hadiah kaus," ujar AKBP Nasriadi.
Kaus berwarna merah sedang lengan panjang warna hijau. Terdapat kaca mata karet, laiknya sosok Robin dalam film Batman.
Kostum itu, ucap Nasriadi, disiapkan penyelenggara sebagai variasi untuk mempertontonkan tarian telanjang.
Ruko yang diduga dipakai kelompok homoseks itu pernah digeruduk oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) pada lima bulan lalu.
"Dulu ruko ini pernah disamperin sama FPI," ujar Robi, pegawai yang berkantor di sebelah ruko tempat pesta seks.
Menurut Robi, saat itu tiga anggota FPI diterima oleh perwakilan pengelola tempat fitnes tersebut.
"Habis didatangi, ruko ini sempat tutup sampai 10 hari. Eh habis itu ramai lagi," jelas Robi.
Robi mengatakan FPI sempat memasang banner putih yang melarang tempat fitnes itu beroperasi.