TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Susi A Fitriyani, seorang warga RT 006 RW 001 Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, semula berniat mencari tiket untuk pulang ke kampung halaman di Brebes, Jawa Tengah.
Usai mengikuti pelajaran di Universitas Azzahra, Jakarta, Susi memilih berkemas menuju Terminal Kampung Melayu.
Susi meninggalkan kampus yang berada di bilangan Bidara Cina pada Rabu (25/5/2017) sore. Namun setiba di Terminal Kampung Melayu, tiba-tiba dirinya mendengar ledakan keras.
"Nah pas mau pulang itu, dia lewatin jalan itu terus langsung kena di punggungnya," ujar Wahid, teman dekat Susi kepada Tribunnews, Jumat (26/5/2017).
Susi mengalami luka berat di punggung. Informasi yang dihimpun, Susi mesti menjalani operasi cito atau tindakan operasi yang membutuhkan penanganan cepat dan tidak boleh ditunda usai terkena ledakan bom bunuh diri.
"Luka berat di punggung. Kalau kaki dan tangan hanya luka ringan," kata Zahra, sahabat Susi.
Susi ternyata tidak hanya mengalami luka di tubuh. Menurut Zahra, Susi mengalami trauma akibat ledakan bom bunuh diri tersebut.
Susi kerap terbayang peristiwa berdarah tersebut saat memejamkan mata.
Baca: Geledah Rumah Kontrakan di Kampung Parunghalang, Densus Sita Buku Rekening
Pihak keluarga Susi sempat meminta pihak rumah sakit untuk memindahkannya ke Brebes. Namun permintaan tersebut belum dikabulkan pihak rumah sakit.
"Belum bisa juga dari posisinya yang masih sakit, kan sulit juga buat mobilisasinya," tambah Wahid.
Saat ini, Susi telah sadarkan diri dan mampu berkomunikasi. Namun dia menolak untuk ditemui dan diwawancarai oleh awak media.
Polisi memastikan ada dua kali bom bunuh diri dalam peristiwa ledakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.
Ledakan itu telah menewaskan tiga orang anggota kepolisian yang sedang menjaga pawai obor.
Kepala Divisi Humas Polri Ijen Setyo Wasisto mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi, ledakan pertama terjadi pada pukul 21.00 WIB.