TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlambat tiba di Balai Kota DKI saat bulan Ramadan, akan mendapatkan sanksi.
Menurutnya, para PNS tersebut tidak perlu diberikan imbauan lantaran mereka bukan anak kecil yang perlu mendapatkan bimbingan dan arahan.
"Mereka bukan anak kecil lagi kok, itu sanksinya gampang banget buat temen-temen yang terlambat dan tidak melaksanakan tugas dengan baik," ujar Djarot, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).
Mantan Wali Kota Blitar itu menjelaskan keterlambatan mereka akan terlihat dari sistem absen, sehingga tentunya para PNS tersebut tidak akan bisa berbohong.
"Ada sistem absen, gampanglah, pokoknya nggak bisa bohong dia," kata Djarot.
Ia menambahkan sistem absen melalui finger print itu memudahkan pelacakan data absensi PNS.
"Karena pakai finger print kan, kalau by sistem gampang banget (ketahuan) ya," kata Djarot.
Menurutnya, sistem absensi seperti itu akan membuat para PNS menyadari tanggung jawab masing-masing.
"Ini menuntut tanggung jawab dari masing-masing ya, kalau dijaga dengan sistem bisa," kata Djarot.