Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Amin (50) mencurigai perilaku aneh remaja putri di kawasan Desa Dadapan RT 1 RW 8, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Rabu (14/6/2017) siang.
Dia semula menduga remaja putri usia belasan tahun itu tersesat. Amin pun menghampirinya.
Perempuan cantik itu mengenakan kaus hijau bergambar kupu-kupu, celana panjang hitam dan sandal jepit hijau.
"Tadi ketemu dia sekitar jam 10 siang. Mbaknya mondar-mandir di kampung, jalannya sempoyongan, bicaranya pun ngelantur. Saya ajak pulang saja," tutur Amin yang berniat menolongnya.
Tiba di rumah Amin, perempuan yang belum diketahui identitasnya itu sempat dimandikan istri Amin.
Sembari menunggu perempuan itu mandi, Amin melapor ke aparat desa setempat.
"Selesai mandi, dia saya tanya identitasnya. Jawabannya masih ngalor-ngidul (tidak jelas). Dia bilang namanya Cinta alias Cemplon warga Jomblang, sekolah di SMP swasta di Mrican," beber Amin.
Berawal dari informasi yang sempat viral di Facebook itu, dua anggota Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) Sigap, bernama Basori dan Yohanes, masing-masing mendatangi rumah Pak Amin dan sekolah yang dimaksud.
Identitas remaja putri itu pun terungkap. Namanya IM siswi kelas 8 di SMP swasta tersebut di kawasan Mrican.
Dia anak dari pasangan Rini dan Wiyarno warga Jomblang Perbalan, Candisari, Kota Semarang.
"Dia bilang kemarin sore diajak dua pria minum ciu dan ngepil di sekitar jembatan Talang. Setelah itu tak sadar. Dia juga lupa identitas dua pria yang mengajak minum itu," ujar Basori di rumah Amin.
Terpisah, Yohanes berhasil menelusuri orangtua IM.
"Keterangan sang ibu, IM berpamitan pergi bukber (buka bersama) ke rumah teman hari Selasa (13/6/2017) sore. Sampai Rabu pagi belum pulang. Untungnya sudah ketemu," kata Yohanes.