Sempat ada mediasi dan debat panas antara kepolisian dan perwakilan FPI di Petamburan sebelum kegiatan takbir keliling dilaksanakan.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto dan Kapolsek Tabah Abang, AKBP Suwarno memimpin negosiasi di tengah kerumunan massa di tepi jalan Petamburan. Perwakilan FPI dipimpin oleh Ketua DPP FPI Muchsin Alatas.
Mulanya pihak kepolisian mengimbau agar konvoi takbir keliling tidak dilakukan sebagaimana arahan Kapolda Metro Jaya.
Polisi menawarkan takbir dilakukan di jalan di Petamburan dan akan dilakukan penutupan arus kendaraan.
Namun, imbauan dan tawaran dari polisi tak digubris.
Pun demikian saat polisi menawarkan takbir keliling bisa dilakukan dari Petamburan-Gedung DPR-Petamburan.
Pihak FPI berkeras ingin takbir keliling dengan rute yang diinginkannya, yakni dari Petamburan- Slipi-Cawang-Kampung Melayu, Pasar Senen-Kota, Glodok-Harmoni-Jalan Hasyim Ashari-Tomang-Slipi, dan kembali ke Petamburan.
Akhirnya pihak kepolisian mengalah dan mempersilakan massa FPI melakukan konvoi takbir keliling sesuai rutenya.
Namun, pihak kepolisian mewajibkan seluruh pergerakan massa dikawal ketat oleh para petugas kepolisian.
Di sela mediasi, Ketua BHFPI DKI Mirza Zulkarnaen menyatakan pihaknya tetap ingin melaksanakan takbir keliling sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, kegiatan itu bentuk suka cita umat muslim atas kemenangan setelah puasa selama satu bulan.
Ia menyangsikan adanya potensi gesekan massa konvoi takbir keliling dengan geng motor maupun serangan teror seperti dikhawatirkan oleh pihak kepolisian.
Apalagi, jumlah petugas kepolisian, termasuk bagian intelijen, terhadap massa ini terbilang banyak.
"Karena ini kebiasaan dan terus-menerus untuk mengadakan keamanan. Dan aman dan tertib. Terjadi kerusuhan? Alhamdullilah aman dan tertib. Justru kita membatu petugas keamanan," ujarnya.