TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Polri masih menelisik profil Mulyadi, pelaku penikaman dua anggota Brimob di dekat Mabes Polri.
Densus juga masih mencari tahu kelompok radikal yang menaungi Mulyadi dan apakah ada kaitannya dengan teroris di Medan yang beraksi 25 Juni lalu.
"Soal pelaku, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa berhasil diidentifikasi. Sejauh ini Labfor dan Inafis baru mengambil sidik jari, sementara untuk tes DNA perlu menunggu data pembanding dari orang tua atau anak kandung," papar Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Jakarta, Minggu (2/7/2017).
Setyo menambahkan, Densus juga masih meneliti dan menganalisa beberapa rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Diharapkan ada titik terang soal pelaku maupun jaringannya termasuk apakah pelaku sudah lebih dulu melakukan survei atau belum.
Baca: AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Sudah Bisa Duduk dan Berbicara Lancar
"Beberapa CCTV sudah dicek Densus 88. Saya belum dapatkan hasilnya karena memang masih lidik. Ini tidak mudah, kami harapkan itu bisa jadi petunjuk," katanya.
Mengenai sebuah tas yang diduga milik Mulyadi, yang telah didisposal karena ditemukan rangkaian kabel, Setyo menyatakan isi tas tersebut sudah diamankan Densus 88.
"Soal tas yang tertinggal sudah diamankan Densus. Saya belum bisa memastikan isinya apa karena diambil untuk penyelidikan," tambahnya.
Seperti diberitakan, pelaku penikaman dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, ditembak pada kepala karena tidak mau menyerah. Tak diketahui persis motif dia menikam anggota Brimob.
Namun polisi menduga, motif pelaku penikaman di Masjid Falatehan sama dengan motif pelaku penyerangan Markas Polda Sumut yakni membunuh anggota Polri dan mengambil senjata api.
Terlebih di dekat Masjid Falatehan, ada Lapangan Bhayangkara yang kerap dijadikan lokasi pendaratan helikopter Polri dan tempat pendirian tenda bagi anggota Brimob ketika melaksanakan operasi kepolisian di pusat kota.
Kemungkinan, pelaku berpikir ada banyak senjata yang bisa diambil dari tenda Brimob tersebut.
"Kalau dilihat dari motif dan cara melakukan serangan kemungkinan ini sama dengan yang di Medan dan tempat lainnya. Kelompoknya bisa dikatakan sama," ungkap Setyo.
Penikaman terhadap dua anggota Brimob, AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bakhtiar, terjadi di Masjid Falatehan di seberang Mabes Polri di Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017) malam.