TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Rumah kecil bercat kuning pudar dan berpintu cokelat di Perum Raden Sukarma, RT 2, RW 3, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok, itu tiba-tiba ramai oleh suara tangisan perempuan, Rabu (12/7) pagi.
Istri Edwin Hitipeuw (37), menangis sejadi-jadinya di hadapan suami dan sejumlah anggota Tim Jaguar Polresta Depok.
Begitu pula ibu mertua Edwin tak ketinggalan mencucurkan air mata.
Edwin adalah salah satu dari dua pelaku pengeroyokan Hermansyah (46), ahli IT ITB di Tol Jagorawi, yang berhasil dibekuk polisi, Rabu (12/7) dini hari.
Ia bersama istri, dua anak, dan ibu mertuanya diketahui mengontrak rumah itu sejak 10 tahun lalu.
Istri Edwin shock dan trauma saat mengetahui suaminya adalah salah satu pelaku pengeroyok Hermansyah.
Lelaki itu sempat dibawa ke rumah kontrakannya untuk menemui keluarga pada Rabu pagi sekira pukul 10.00.
Edwin dikawal ketat sejumlah polisi bersenjata lengkap.
"Sejak itu sampai sekarang, istrinya masih nangis terus, juga ibu mertuanya sedih sekali. Mereka sepertinya shock sekali, dan seperti trauma," kata Ketua RT setempat M Syarif.
Ia mengatakan beberapa warga berinisiatif menenangkan istri Edwin, sebagai bentuk dukungan agar tegar menghadapi peristiwa ini.
"Sebab selama ini, Edwin dan keluarga bergaul sangat baik sama warga. Mereka tak pernah ada masalah dan peduli sama lingkungan serta ke warga sekitar," kata Syarif.
Wakil Ketua RT, Caca, menuturkan saat dibawa ke rumah kontrakannya, Edwin dikawal lima polisi dengan dua mobil.
"Dua polisi bersenjata lengkap dan berpakaian Tim Jaguar. Sedangkan tiga polisi lain berpakaian preman," katanya.
Menurut Caca, tujuan polisi membawa Edwin ke rumahnya untuk memberitahu keluarga bahwa Edwin ditahan polisi karena terlibat pidana.