Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan persiapan jelang peresmian Simpang Susun Semanggi oleh Presiden Joko Widodo 17 Agustus 2017 mendatang.
Mulai pembahasan nama, sampai proses percobaan masih dilakukan sampai saat ini.
Namun Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, hasil Simpang Susun Semanggi untuk mengurai kemacetan tidak bisa langsung dirasakan masyarakat dalam waktu dekat.
"Apakah hasilnya bisa kita nikmati dalam waktu dekat? Tentu saja belum bisa, harus berproses. Itu akan dinikmati betul, paling tidak ketika pembangunan MRT sudah selesai," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/7/2017).
Djarot menjelaskan, proyek MRT di Jakarta masih berkutat pada pembangunan stasiun di sejumlah tempat, seperti stasiun MRT di Bendungan Hilir maupun Blok M.
Menurutnya, saat MRT sudah penuh beroperasi, warga Jakarta baru bisa merasakan manfaat dari proyek-proyek itu yang bertujuan mengurangi kepadatan kendaraan di Ibu Kota.
"Kalau sudah selesai semua, ini akan lancar. Kenapa harus saya sampaikan? Karena masyarakat kita suka berpikir instan," kata Djarot.
Lebih lanjut mantan Wali Kota Blitar ini menyebutkan, alasan simpang susun semanggi harus ada.
"Karena simpang Semanggi empat ini tidak mampu menampung kepadatan arus lalu lintas," kata Djarot.