Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Fragmentasi etnis antar manusia di Indonesia itu masih sangat begitu menonjol dalam panggung politik, terutama dalam preferensi pemilih dalam menentukan pilihannya itu. Nah itu yang kita sesali, dan akan menjauhkan Indonesia dari kemajuan konteks peradaban."
Begitulah kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sekaligus anggota Partai Golkar, Nusron Wahid ketika memberikan komentar mengenai buku "Ahok di Mata Mereka" saat peluncurannya di Ballroom Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Baca: 51 Penulis Luncurkan Buku Ahok di Mata Mereka, Veronica Tan: Kami Merasa Disemangati
Nusron Wahid menganggap bahwa Pilkada DKI Jakarta yang penuh dengan intrik suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) merupakan sebuah kemunduran peradaban, khususnya dalam berpolitik.
Oleh sebab itu, ia menganggap fenomena Ahok merupakan perpolitikan yang keluar dari civic nationalism (nasionalisme kewarganegaraan). (*)