Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) terus dikejar agar selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan, yakni Maret 2019.
Direktur-direktur MRT meninjau beberapa lokasi pembangunan tersebut, seperti Lebak Bulus, Fatmawati, dan Senayan bersama media, Senin (14/8/2017).
Baca: 5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Gairah Wanita, No 1 Paling Mudah Ditemui, di Warung Juga Ada!
Direktur Konstruksi MRT, Silvia Halim mengatakan pembangunan Stasiun MRT Senayan merupakan stasiun dengan progres tercepat dan terlancar sejauh ini.
Tribunnews.com memiliki kesempatan untuk mengintip seberapa jauh perkembangan pembangunan konstruksi dari stasiun bawah tanah (underground) di Senayan, Jakarta Selatan.
Pintu masuk (entrance) stasiun underground akan berada di dua tempat. Pertama di antara Ratu Plaza dan Kemendikbud, dan yang kedua berada di trotoar antara Gedung Summit Mas serta sebuah lahan kosong.
Memasuki area proyek pembangunan, debu dan pasir tampak beterbangan tersapu angin. Tampak kayu dan pipa besi disana sini. Di permukaan tanah juga banyak tercecer paku dan sekrup.
Menurut Direktur Utama MRT, William Sabandar, pembangunan di Senayan tengah memfokuskan bagian infrastruktur seperti fasilitas pelengkap dan interior.
"Fokus sekarang di Senayan lebih ke fasilitas dan interior. Selain itu juga sistem sirkulasi udara atau ventilasi," ujar pria berdarah Maluku dan Toraja itu di dalam stasiun underground Senayan, Jakarta Selatan.
Rencananya untuk menuju stasiun underground di kedua entrance akan menggunakan eskalator.
Namun lantaran masih dalam progres, untuk menuju ke bawah tanah harus melalui tangga buatan dari pipa besi.
Tangga buatan ini terlihat ringkih dan tak terlalu kuat. Benar saja, untuk menuju ke bawah dibatasi per 7 orang, dengan mempertimbangkan faktor keselamatan.
Ketika menuruni anak tangga, angin sempat bertiup. Meski tak begitu kencang, tangga ini terlihat bergoyang.