Dikatakan, Novel juga tidak menyebut nama seorang jenderal polisi yang sebelumnya dicurigai terlibat teror terhadap Novel.
"Kami sudah mencari-cari di BAP, dia tidak ada memberi petunjuk. Pertanyaan terkait jenderal polisi juga dimasukkan dalam BAP, tapi dia tidak menjawab siapa itu," kata Argo.
Argo mengatakan dalam BAP yang dilakukan itu, Novel hanya menjelaskan kronologi kejadian saat ia disiram air keras oleh dua orang pada subuh, Selasa, 11 April 2017.
"Ya hanya kronologinya saja. Dia juga tidak menjawab jenderal-jenderal itu. Katanya, belum waktunya diungkapkan," kata Argo.
Terkait sketsa yang dibuat kepolisian, Argo Yuwono mengatakan sketsa tersebut bukan sketsa pelaku.
Sketsa tersebut dibuat dari keterangan saksi yang melihat ada beberapa orang berdiri di lokasi kejadian pada beberapa waktu berbeda.
"Itu bukan sketsa pelaku, tapi sketsa berdasarkan keterangan saksi yang melihat ada orang berdiri di TKP pada H-1, ada juga yang dateng H-5. Intinya itu orang asing di daerah tersebut," ujar Argo. (tribunnetwork/rio/coz)