Hal ini karena AM tidak membelikan rumah maupun mobil, seperti permintaan Indria.
Pada awalnya, pihak keluarga merasa tidak percaya, namun AM beberapa kali sempat mengadukan permasalahan ini.
Bahkan, AM mempunyai barang bukti berupa rekaman perkataan kasar dari istrinya.
"Iya, kelihatan kalau depan Emak ya baik, awalnya, tetapi belakangan pernah juga di depan Emak teriak-teriak minta cerai-cerai. Sudah tidak dihargai Akbar. Iya emak bilang kalau kamu deman (cinta), ya banyak sabar," ungkap Asyah sambil terisak-isak histeris.
Derita Sakit
Hanya kecintaan AM kepada Indria yang membuatnya mempertahankan biduk rumah tangga.
Tak hanya cobaan menjalani rumah tangga saja yang dialami ayah dua orang anak itu. Dua tahun terakhir, dia menderita sakit.
AM diduga mengalami gangguan psikis yang disinyalir karena KDRT.
Di suatu kesempatan, Asyah, sempat menemukan surat keterangan yang menyatakan anaknya pernah berobat ke ahli jiwa.
"Akbar tidak mau cerai. Katanya Akbar tidak mau susah. Penyakit sudah banyak. Muka anak emak juga rusak, digaruk-garuk gatel, keluar darah. Emak tidak mengerti itu kenapa, mungkin karena tekanan jiwa," ujarnya seraya berharap AM bertanggung jawab atas perbuatannya.
"Semoga anak emak bertanggungjawab dengan apa yang diperbuat karena tidak nurut orang tua. Itu akibatnya. Emak minta ini sesuai dengan hukum. Nanti kan mungkin ada pertimbangan-pertimbangan," harapnya.
Abdul Malik Aziz merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan suami-istri, Abdul Aziz Ali dan Asyah.
Dia dibesarkan di sebuah rumah mewah di Jalan Warakas 1 Gang 2 Nomor 9 RT/RW 009/02, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Tempat tinggal itu tergolong mewah karena menempati tanah seluas 590 berlantai dua.
Di tempat parkir terpakir mobil Kijang berpelat nomor B 1459 YH dan sejumlah sepeda motor, di antaranya Honda Verza 150 cc.