TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi ajakan nonton bareng alias nobar bersama masyarakat menjelang 1 Oktober mendatang dalam Surat Edaran TNI AD kepada kalangan internalnya, Plt.Ketua Umum SOKSI, Ali Wongso Sinaga menyambut ajakan TNI AD itu dan perlu diapresiasi serta didukung semua pihak.
Ali Wongso menegaskan, ada dua sebab utama mengapa SOKSI mendukung penuh. Pertama, ideologi komunisme/PKI adalah terlarang di Indonesia dan merupakan salahsatu potensi bahaya laten serta ancaman yang harus kita waspadai bersama dengan segala bentuknya demi menjaga tegak utuhnya NKRI berdasarkan Pancasila.
Kedua, lahirnya SOKSI tahun 1960 silam dari rahim TNI AD,diprakarsai Letkol. Suhardiman dan restu KSAD Letjen A.Yani ketika itu, adalah keterpanggilan berjuang mengamankan Pancasila dari rongrongan dan ancaman PKI serta antek-anteknya.
Dengan menonton film G30S/PKI tersebut, warga masyarakat akan bisa lebih waspada dan meningkatkan ketahanan ideologi politik bangsa.
Teori kelas dan adu domba disertai kekerasan,radikalisme, terrorisme adalah ciri-cri umum komunis/PKI yang harus kita lawan, dan kita perlu melawannya secara sistematis dan efektif terutama melalui penajaman aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam proses Pembangunan Nasional, tegas Ali Wongso.
Lebih jauh Ali Wongso yang Ketua DPP Partai Golkar tiga periode itu berharap, mengwaspadai ancaman berbagai ideologi asing terhadap NKRI dan Pancasila harus setiap saat dan penguatan ketahanan ideologi terutama bagi generasi muda pasca reformasi 1998 sangat mendesak.
Karena sejak reformasi, pendidikan ideologi Pancasila hampir mengalami kekosongan. Jadi janganlah sampai diantara mereka banyak yang mengalami krisis ideologi, krisis jatidiri bangsa yang menjadi bom waktu di masa datang.
Solusinya ada di Pendidikan Politik Bangsa dalam arti seluas-luasnya baik formal maupun informal termasuk pendidikan keluarga ditingkat basis.