TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melanjutkan roadshow sebelumnya di sejumlah kelurahan di DKI Jakarta tentang seruan Gubernur DKI Jakarta Jakarta Nomor 6 Tahun 2017 yang melarang pegawai PNS menggunakan elpiji bersubsidi, roadshow serupa digelar di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, baru-baru ini.
Roadshow yang bertujuan memastikan pendistribusian produk LPG bersubsidi tepat sasaran ini digelar PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dengan menyasar para pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Walikota Jakarta Barat, HM Anas Effendi SH MM mengatakan, elpiji kemasan 3 kg merupakan produk yang disubsidi Pemerintah dan diperuntukkan bagi warga tidak mampu dengan penghasilan di bawah Rp.1.500.000 per bulan.
"Karena itu, kami menghimbau kepada seluruh PNS di lingkungan Pemprov DKI untuk beralih ke LPG non Subsidi. Sosialiasi seperti ini agar terus dilakukan oleh Pertamina sehingga LPG 3 Kg dapat dimanfaatkan masyarakat yang tepat sasaran,” sebut Anas.
Di kegiatan sosialisasi ini, Pertamina memberikan beberapa program promosi khusus, seperti potongan harga sampai dengan program trade-in tabung elpiji 3 kg dengan Bright Gas 5,5 kg.
“Kami sangat berterimakasih atas perhatian dan dukungan dari Gubernur DKI Jakarta beserta jajaran. Kami berharap program ini dapat terus berjalan dengan baik, sehingga distribusi untuk produk bersubsidi menjadi tepat sasaran sesuai regulasi yang berlaku,” kata Yudi Nugraha, Area Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Senin (2/10/2017).
Program sosialisasi semacam ini sebelumnya telah digelar di 31 kecamatan di wilayah DKI Jakarta yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, serta Kepulauan Seribu, dari total 44 kecamatan yang menjadi sasaran.
Acara sosialisasi dibarengi kegiatan dengan sosialisasi penggunaan LPG aman yang langsung disampaikan oleh Tim dari PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).