Status bernada serupa juga kerap ia unggah pada beberapa bulan terakhir.
Pada Minggu (10/9/2017) ia menulis, "Karena manusia itu semuanya punya hati. Ketika dia menyakiti manusia yang lain, hatinya pun akan merasakan sakit juga, meskipun otaknya tidak berfikir ke arah situ. Dan mulut akan bergumam (kok hati aku sakit ya, tapi nggak tau kenapa) (nggak enak hati nih, ada apa ya) nggak lama bakal bengong, terus ngasih senyuman palsu. (Oke aku baik baik saja)".
Dinihari juga sempat menyampaikan permintaan maafnya pada sang Ibu dan adiknya lewat status Facebook
"Maaf Mah, Dede, Kakak belum bisa bahagiain kalian. Kakak sayang sama kalian," tulisnya pada Jumat (4/8/2017).
"Maaf, Mah, di usiamu yang sudah rentan itu Dini belum bisa bahagiain Mamah. Mamah masih harus banting tulang, dan maaf yah, Adik, karena kakak kamu ditinggal di kampung sendirian," tulisnya lagi, Kamis (24/8/2017).
Pada Jumat (14/7/2017) korban mengungkapkan bahwa masalah yang ia miliki tak pernah ia bagikan kepada siapapun.
"Kan ku tutup rapat masalah hidupku dan hanya kepada sang pemilik semestalah aku berbagi rasa ini," tulisnya sebagai status Facebook. (TribunVideo.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)