Kejadian berawal saat pelaku penganiayaan hendak keluar dari parkiran basement mal.
Zuansyah, yang berjaga di loket pembayaran karcis, meminta uang parkir sesuai dengan yang tertera di komputer.
Pelaku yang terlihat mengendarai mobil dinas RSPAD berwarna hijau itu tidak terima.
Ia balik bertanya kepada Zuansyah 'Mengapa TNI harus membayar' dan Zuansyah menjelaskan, 'Parkiran gratis hanya berlaku untuk tamu VIP dan pihak hotel'.
Pelaku pun akhirnya membayar uang sebesar Rp 20.000.
Namun tak lama kemudian, pelaku datang lagi bersama seorang pria paruh baya. Dia kemudian memanggil Zuansyah dan mendaratkan dua pukulan ke dagu kirinya.
Belum hilang rasa kaget Zuansyah, rekan pelaku mencabut senjata api, melepaskan tembakan ke atas, dan menyuruh Zuansyah berlutut dan mencium kaki pelaku.
Letusan tembakan itu didengar oleh petugas keamanan dan operasional mal Gandaria City.
Pelaku dan rekannya diajak bermusyawarah. Dalam musyawarah, pelaku kembali melakukan intimidasi dengan meletakkan senjata api di atas meja.
Tidak mencapai titik temu, pelaku lalu meninggalkan kartu nama berinisial A dan mengaku siap dipanggil sewaktu-waktu lewat nomor kontak yang tecantum pada kartu nama.