TRIBUNNEWS.COM - Indonesia bersiap menjadi tuan rumah penyelengaraan Asian Games 2018.
Berbagai persiapan dilakukan, termasuk untuk mencoba mengatur jumlah kendaraan selama penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia itu berlangsung.
Pengaturan ini dilakukan untuk menjaga para atlet tampil maksimal. Apa kaitannya dengan jumlah kendaraan dengan prestasi para atlet?
Baca: Terungkap Saat Sidang Putusan Cerai! Ternyata Nafa Urbach Gugat Cerai karena Tersakiti Ada WIL
"Kualitas udara itu penting karena pemecahan rekor tidak akan pernah terjadi bila kualitas udara buruk. Hanya di kondisi baik paru-paru akan bekerja maksimal. Jika udara kotor, atlet cepat lelah," ucap Dasrul Chaniago, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dasrul memberikan ide untuk menjaga jumlah kendaraan sebelum dan selama acara berlangsung. Ia mengungkapkan pelarangan mobil dan motor dari luar Jakarta masuk ke Ibukota. Jangka waktunya sebulan sebelum acara.
"Ekstrem memang, tapi ini dilakukan Beijing saat jadi tuan rumah Olimpiade. Mereka juga menurunkan emisi pabrik batu bara dan membuat kualitas udara ketika itu lebih baik," ucap Dasrul.
Dasrul mengungkapkan, ide ini bisa dilakukan namun tidak dalam jangka waktu yang lama. Setelah acara tentu pelarangan tersebut dicabut.
Untuk jalan keluar yang lebih panjang, pilihan jatuh pada pembangunan angkutan massal. Ini tengah dikebut pengerjaannya oleh pemerintah daerah.
Selama ini penyumbang emisi di perkotaan 70 persennya berasal dari kendaraan bermotor. Motor meski kecil, namun konsumsi bahan bakarnya jauh lebih besar dari roda empat karena jumlahnya yang sangat banyak.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Mobil-Motor Dilarang Masuk Jakarta saat Asian Games 2018