TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengenai aksi bully yang dialami seorang anak bernama Josep Sebastian Zebua menjadi perbincangan hangat netizen.
Kisah yang awalnya dibagikan oleh akun Facebook Bearo Zalukhu itupun menjadi viral.
Dalam postingannya, Bearo mengunggah potret Josep yang memiliki wajah seperti etnis Tionghoa.
Wajah yang dimiliki oleh Josep itu membuatnya dijuluki sebagai 'Ahok' di sekolah dan mendapat perlakuan kasar dari teman-temannya.
Disebut Bearo perlakuan yang diterima keponakannya itu antara lain berupa ditusuk pena, memasuki baju Josep dengan pasir hingga mendapat kekerasan verbal yang dilakukan orangtua murid.
Akibat perlakuan itu, kata Bearo, Josep takut untuk pergi ke sekolah.
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta sempat memberikan kesimpulan bahwa kabar yang beredar luas di media sosial itu adalah hoax alias kabar palsu.
Mengutip Wartakotalive.com, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto mengatakan pihaknya sudah turun ke lapanan untuk mengklarifikasi hal tersebut.
Setelah dilakukan verifikasi, kata Bowo, diketahui tidak benar ada SDN 16 Ciracas, Pasar Rebo, seperti yang disebutkan di akun Facebook. Sebab, Ciracas dan Pasar Rebo adalah dua wilayah yang terpisah.
Kemudian, kata Bowo, SDN 16 Ciracas sudah lama tidak ada lagi, karena dilebur ke dalam SDN 13 Ciracas.
"Di SDN 13 Ciracas tidak ada nama siswa atas nama Joseph Sebastian Zebua seperti yang tercantum di akun facebook Bearo Zalukhu," ungkap Bowo ketika dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (1/11/2017) pagi.
Maka, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengambil kesimpulan informasi yang disebar akun facebook Bearo Zalukhu hoax alias kabar bohong.
Dipertanyakan
Namun pernyataan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta itu belakangan justru dipertanyakan netizen.
Hal tersebut menyusul video mediasi antara pihak sekolah dengan pihak keluarga Josep Sebastian Zebua yang beredar di media sosial.