Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rencana penataan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang makin semrawut belum dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pantauan di Tanah Abang, para pedagang masih nyaman berjualan di pinggir jalan. Di malam hari, para pedagang menutup sebagian jalan, hingga membuat kemacetan lalu lintas.
Di depan Stasiun Tanah Abang, masih banyak angkutan umum yang melanggar tanda dilarang parkir. Tidak terlihat mobil derek dari Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang melangsungkan penertiban.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengakui, belum dilakukan penertiban. Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengumpulkan data. Kemudian, dirasa perlu melakukan sosialisasi rencana penataan kawasan Pasar Tanah Abang kepada masyarakat.
"Sekarang kita lagi lengkapi data-datanya," ujar Sandiaga di Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2017).
Sandiaga mengklaim telah melakukan pemantauan di sekitar Pasar Tanah Abang menggunakan drone untuk melihat dari atas.
"Dua hari ini kami pantau lebih teratur. Kami juga menurunkan drone di sana untuk melihat potret dari udara," ujar Sandiaga.
Sandiaga akan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Setelah Anies melihat sosialisasi kepada masyarakat yang beraktivitas di sekitar Pasar Tanah Abang cukup, maka penataan akan segera dilakukan. Kebijakan penataan diyakini Sandiaga akan berbeda atau out of the box.
"Kita akan pikirkan. Tentunya kebijakan yang out of the box," ujar Sandiaga.