TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Lety Sultri, korban penembakan di klinik Az-zahra jalan Dewi Sartika, Cawang, dikenal sebagai sosok yang ramah menangani pasien, meski agak pendiam.
Dokter Lety kerap melayani pasien di tempatnya bekerja, di kliniknya di Jakarta Timur. Di sebelah klinik itu, terdapat biro perjalanan umrah. Salah seorang pegawainya, Joko mengungkapkan, bagaimana sosok Letty.
"Orangnya pendiam dan ramah," ujar Joko, Jumat (10/11/2017).
Dokter Lety kerap menangani medical check up tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja wanita di kliniknya.
"Sama karyawan atau orang sekitar juga ramah," ujar Joko.
Joko tak menduga, Dokter Lety akan meninggal dunia. Ia sempat bertemu Dokter Lety pada Senin lalu.
"Tidak ada kecurigaan apa-apa karena dia biasa berangkat atau pulang sendiri. Pas itu masih nyapa. Nah pas kejadian ya tidak menduga kok bisa sadis begitu," ujar Joko.
Lety ditembak Helmi yang merupakan suaminya sendiri di klinik Az-Zahra, Jakarta Timur sekitar pukul 14.00 WIB. Korban ditembak beberapa kali dengan menggunakan senjata api rakitan.
Selesai melakukan penmbakan, Helmi langsung kabur menggunakan ojek online dan menyerahkan diri ke Polda.