Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Pekan lalu, 11 November 2017 fakta mencengangkan terjadi di Jakarta Barat.
Seorang ibu di Kebon Jeruk Jakarta Barat bernama Novi Wanti (26) tega membunuh anaknya, Greyneth Wijaya (5).
Keterangan dari Wakapolres Jakarta Barat, AKBP Hanny Hidayat melalui pesan elektronik pada Tribun, sang ibu menyemprotkan obat nyamuk pada sang anak karena sering buang air kecil.
Anak itu kemudian menangis tak terkira, bukan mendiamkan anaknya, Novi Wanti malah menutup wajah anaknya itu dengan kantong plastik dan meninggalkannya.
Fantastis! Ternyata Segini Harga Rumah Setya Novanto dan Foto-foto Kemewahan Bagian Dalamnya https://t.co/h1eMFMZY1S via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 16, 2017
Tak berapa lama, tangis anak yang disemprot obat nyamuk dan wajahnya ditutup kantong plastik terhenti. Bukan diam dan berhenti menangis, bocah mungil itu tewas.
Kisah serupa pernah dikisahkan 130 tahun yang lalu oleh sastrawan Rusia, Anton Chekov dalam cerita pendeknya yang berjudul Sleepy atau dalam bahasa Indonesia diberi judul Varka Hanya Ingin Tidur.
Sastrawan Rusia klasik itu mengisahkan Varka adalah seorang buruh kecil di Rusia yang diberi tugas oleh majikannya untuk menjaga dan merawat bayi kecil sang majikan siang dan malam.
Baca: Sama-sama Tabrak Tiang, Setya Novanto Mungkin Bisa Pulih Secepat Sergio Aguero
Chekov bercerita, tiap malam, Varka selalu terjaga manakala bayi sang majikan terbangun dan menangis meraung-raung.
Varka sudah terbiasa dengan rutinitas pekerjaannya itu. Namun, suatu malam, bayi sang majikan terbangun dan menangis dengan kerasnya.
Saat itu, Varka sedang mengantuk hebat. Bahkan, ia sulit terbangun. Namun, karena tugas dari majikannya itulah Varka akhirnya terbangun.
Ini Pemain Persib yang Harus Dipertahankan dan Direkrut Menurut Supriyono https://t.co/YwiABtCGBR via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 16, 2017
Varka sempat berusaha sekuat tenaga menidurkan sang bayi namun gagal sedangkan kantuk masih terus dirasakannya.
Hingga akhirnya, Varka meletakkan sang bayi di tempat tidur. Lalu Varka sang buruh kecil membenamkan bantal ke wajah bayi tersebut hingga akhirnya bayi sang majikan tidak menangis lagi.
Bukan berhenti menangis, sang bayi justru tewas di tangan Varka sang buruh kecil.
Setelah membenamkan bantal ke wajah bayi, Varka pun kembali tidur. Cerita pengarang besar Rusia itu pun berakhir.
Baca: Begini Komentar Nyinyir Netizen Soal Kecelakaan Setya Novanto, Banyak Kejanggalan
Anton Chekov lahir pada 29 Januari 1860 dan meninggal pada 15 Juli 1904. Ia terkenal sebagai sastrawan yang melahirkan banyak cerita pendek dan drama. Ia juga dikenal sebagai seorang fisikawan.
Karya-karya sastranya sempat diangkat ke dalam sejumlah film.
Di Indonesia, karya sastranya yang berjudul Matinya Seorang Pegawai Negeri (The Death Of A Goverment Clerk diangkat ke dalam film berjudul Si Mamad yang diproduksi pada 1973 dan memenangkan Piala Citra pada Festival Film Indonesia 1974 sebagai film terbaik. Film ini disutradarai oleh Sjuman Djadja.
Film yang ceritanya diadopsi dari karya Chekov ini menceritakan seorang pegawai pemerintah bernama Mamad yang melalukan korupsi kecil-kecilan saat menghadapi kelahiran anaknya yang ketujuh.
Perbuatan korupsi justru malah membuatnya dirundung rasa bersalah tapi selalu kehilangan kesempatan untuk membuat sebuah pengakuan.
Mamad akhirnya dipecat dan meninggal. Kesedihannya dibawa ke liang kubur. (*)