TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerbang tol di Jabodetabek sudah dipasang sistem elektronik. Sehingga semua ruas sudah otomatis menggunakan transaksi non tunai.
Direktur Utama PT Jasa Marga (persero) Desi Arriyani menjelaskan petugas di gerbang tol tetap tersedia.
Walaupun semua pelayanan otomatis, namun perseroan tetap bertanggung jawab dalam menjaga arus lalu lintas.
"Gardu multilane satu orang petugas cukup. Tidak bisa ditinggalkan tiga lajur satu orang," ujar Desi kepada Tribunnews.com, di Forum Merdeka Barat 9, Jakarta, Jumat (17/11/2017).
Baca: Holding BUMN Tambang Tingkatkan Negara Kuasai Sumber Daya Alam
Pada awalnya satu gardu terdiri dari lima orang. Mereka bekerja tiga shift sehingga tol beroperasi 24 jam.
"Tidak mungkin tidak ada petugas," jelas Desi.
Desi menambahkan Jasa Marga telah menyiapkan gardu tol alternatif dengan penjaga khusus. Hal ini untuk antisipasi kendaraan multigolongan.
Baca: Jenguk Langsung Setya Novanto, Ketua DPD Golkar NTT Tidak Bisa Jelaskan Benjolan Sebesar Bakpao
"Kartu double kendaraan multigolongan, masih dibantu petugas," kata Desi.
Untuk diketahui semua transaksi di tol Jabodetabek sudah 100 persen menggunakan elektronik.
Sehingga saat perseroan membangun gardu baru, sudah terpasang alat transaksi non tunai.