TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelangkaan gas juga terjadi di sekitar kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Seorang warga bernama Misnan (58) menyatakan kesulitan mencari stok gas elpiji 3 kilogram sejak Senin (4/12/2017) kemarin.
"Dari kemarin, langka, nyarinya sampai daerah Cempaka Putih, Jalan Taman Solo, belakang RS Islam," kata Misnan di lokasi, Selasa (5/12/2017).
Hal itu menyebabkan dirinya harus merogoh kantung lebih dalam ketika menemukan agen yang masih menjual gas elpiji 3 kilogram. Apabila harga normal biasanya dijual Rp 19.000, kini naik hingga Rp 25.000.
"Orang-orang sejak kemarin pada bawa tabung gas. Saya tanya aja sama mereka di mana belinya. Pada habis semua. Kalau ada stoknya, ya mahal sekali," ujarnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Energi Listrik, Minyak, dan Gas Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Edward Napitupulu menduga, kelangkaan yang terjadi disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang akhir tahun.
"Kami belum bisa menduga-duga, mungkin ini karena faktor meningkatnya kebutuhan masyarakat di akhir tahun. Jadi ini (gas elpiji 3 kg) kan subsidi pemerintah, mungkin banyak masyarakat yang tidak berhak, tapi masih menggunakan ini," ujar Edward saat dikonfirmasi.
Baca: Apindo: 95 Persen Barang yang Dijual di Toko Online Produk Asing, Paling Banyak dari China
Kelangkaan, sambung Edward, terjadi bukan hanya di daerah Jakarta saja, namun juga di dearah sekitarnya.
Karena itu, ia mengatakan akan menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan lapangan guna menambah stok gas elpiji 3 kilogram.
"Baru saja saya cek ke Pertamina, sepertinya sih ini skalanya nasional. Bukan hanya Jakarta saja. Kalau di Jakarta, sudah saya sampaikan juga ke Pertamina biar nanti alokasi stoknya bisa ditambah di daerah Palmerah dan Senen," katanya.
Penulis: Rangga Baskoro