TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Calon Wali Kota Bekasi dari PDI Perjuangan Kota Bekasi, Mochtar Mohamad siap wujudkan Trisakti Bung Karno dengan memprioritaskan bidang ekonomi APBD 20% jika terplilih menjadi Wali Kota di Pilkada 2018 mendatang.
Menurut Mochtar, ia ingin membangun kemandirian ekonomi keluarga masyarakat Kota Bekasi. Kata dia, nantinya, setiap warga Kota Bekasi akan mendapat bantuan modal untuk mendirikan usaha dari Pemkot Bekasi.
Modal dari Pemkot tersebut kata dia, akan dikelola oleh bank yang sudah bekerjasama dengan Pemkot Bekasi serta koperasi. Melalui bank dan koperasi itulah, uang tersebut disalurkan.
Program tersebut bukanlah program bagi-bagi uang secara cuma-cuma. Sebab, uang yang didapat warga bentuknya merupakan kredit atau pinjaman yang nantinya harus dikembalikan.
"Rakyat kita modalin untuk usaha. Modal itu berupa kredit. Uangnya dari APBD yang dikelola oleh bank dan koperasi," kata Mochtar, Selasa (4/12/2017).
Nantinya, para calon penerima modal, akan mendapat bimbingan langsung oleh bank maupun koperasi.
"Nanti ada training yang diberikan oleh bank atau koperasi. Jadi kita pastikan penerima modal nantinya bisa mendirikan usaha dan usahanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan," kata Mochtar.
Untuk menyokong program itu, 20 persen APBD Kota Bekasi akan diarahkan untuk program kemandirian ekonomi yang dimaksud. Dan untuk menjamin keamanan program tersebut, maka anggaran yang ada akan diasuransikan.
"Kita asuransikan dananya. Jadi uang yang ada tetap aman. Tetap akan kembali, kalau-kalau ada kredit macet," kata dia.
Bila program ini berjalan, Mochtar berharap masyarakat Kota Bekasi nantinya bisa memiliki kemandirian ekonomi dan menjadi sejahtera seperti yang dicita-citakan Bung Karno.
"Bung Karno ingin rakyat bisa beli beras, bisa beli baju, bisa punya rumah. Ingin rakyat sejahtera. Itulah cita-cita kemerdekaan. Sangat sederhana, kesejahteraan rakyat. Dari situ baru kita akan mencapai keadilan sosial," ujar Mochtar, saat diwawancarari di kediamannya di bilahan Kota Bekasi, Selasa (5/12).
Mochtar menambahkan, keinginanya membangun ekonomi warga Kota Bekasi karena ia sadar betul bahwa perekonomian masyarakat menjadi tanggung jawab negara.
"Negara mesti tau kalau rakyatnya tidak punya uang, rakyatnya tidak bisa beli beras," kata dia.
Dengan program itu, ia juga ingin berkontribusi terhadap perekonomian nasional.