"Sekarang (TPST Bantargebang) lebih rapi. Ada larangan (warga) memancing juga, biasanya warga sekitar iseng mancing di sini, buang sampah sembarangan, itu kami larang. Jadi biar kolam sama kebunnya menghasilkan dulu," ucap salah satu pekerja lepas ruang hijau TPST Bantargebang Efendi.
Berjalan lebih jauh ke dalam, tepatnya di area kompos, diperlihatkan proses pembuatan pupuk organik dari sampah-sampah basah pasar di sekitar DKI Jakarta.
Pupuk ini digunakan untuk perawatan area ruang terbuka hijau.
Salah satu yang berbeda dari kunjungan Kompas.com ke TPST Bantargebang yang menampung 18 juta meter kubik sampah ini adalah bau.
Beberapa tahun lalu, bau sampah kerap sudah tercium sejak dari Jalan Raya Narogong yang berjarak 1,8 km. Namun bau tersebut sekarang hilang. Meski bau masih terasa jika berada di dekat area sampah.
Pemandangan terkini TPST Bantargebang juga terlihat dari video yang diunggah akun Facebook Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam video tersebut terlihat tempat pengelolaan sampah DKI Jakarta ini menjadi lebih hijau dengan pembuatan taman serta manajemen sampah yang lebih rapi.
Perubahan ini terjadi sejak pengelolaan dilakukan oleh DInas Kebersihan DKI Jakarta pada September 2016.(Kompas.com/Setyo Adi Nugroho)
Berita ini telah tayang di Kompas.com, berjudul: Wajah Baru TPST Bantargebang, Bau Menyengat Itu Pun Hilang...