Hanya saja, pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kegiatan di istana bahkan baru bisa dilakukan setelah Presiden Jokowi pulang.
Selain itu, banyaknya tamu negara yang datang ke Istana membuat pekerjaan proyek tidak bisa dilakukan selama 24 jam.
"Tapi sekarang sejak Presiden Jokowi berkantor sebulan di Istana Bogor, pekerjaan dilakukan 24 jam. Kabel utilitas yang berada di dalam tanah ditata lagi,” kata Menteri Basuki.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan, sampai dengan minggu ke-24 atau 18 Desember-25 Desember 2017 progress pekerjaan sudah mencapai 93 persen.
“Untuk mengantisipasi lapangan yang becek, maka kami akan menyediakan mobil semprot air untuk membersihkan lumpur atau tanah yang berceceran sehingga tetap terlihat bersih. Beberapa gundukan tanah di seksi timur juga akan segera diangkut dan dibersihkan besok," paparnya.
Sebagai kontraktor adalah PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 39 miliar dan PT Balqis Mandiri Konsultan, sebagai konsultan pengawas pekerjaan dengan nilai kontrak Rp 855 juta.
Saat melakukan pengecekan lapangan, selain Menteri Basuki dan Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, juga ikut mendampingi Direktur PPLP Cipta Karya Dodi Krispratmadi, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja, Senior Manajer PT Brantas Abipraya Dwi Kridayani, dan PPK PLP Jabodetabek Albert Reinaldo.