TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wanita remaja yang sebelumnya pernah mengalami perkosaan dan telantar di jalanan akhirnya melahirkan bayi di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih milik Dinas Sosial DKI Jakarta.
Selama di panti, remaja yang ternyata memiliki retardasi mental atau kemampuan intelektual di bawah rata-rata ini diperiksa secara rutin kondisi kandungannya.
Petugas sekaligus pendamping di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih, Tsabitatul Izza, menyampaikan, remaja berinisia NI (16) hamil karena diperkosa oleh pria tak dikenal.
"Dia diperkosa dua kali. Sepertinya dari kecil di jalanan. Soalnya kalau ditanya rumah ada besar-besar rumahnya tapi dia lupa jalan menuju rumahnya," ujar Tsabitatul Izza saat dihubungi pada Sabtu (30/12).
Ia melanjutkan, karena reterdasi mental atau ketidakmampuan yang ditandai dengan fungsi intelektual di bawah rata-rata dan rendahnya kemampuan untuk menyesuaikan diri, pihaknya kesulitan mengungkapkan latar belakang remaja tersebut.
NI bisa sampai di panti karena telantar di jalanan sehingga dibawa petugas. Karena reterdasi mental, pihaknya kesulitan melakukan assesment.
NI kerap marah dan menolak, ia pun sulit merawat kebersihan diri.
"Waktu kami assesmen, Nia hanya bilang mama aja. Tapi nggak tahu nama mamanya. Tanya tentang keluarga yang lain juga tidak ada. Dari Panti Sosial Bina Insan dia diambil dari daerah Kampung Rambutan, Jakarta Timur," ucap Tsabitatul.
Saat melakukan pertolongan pertama ketika persalinan, pihaknya juga cukup kesulitan karena remaja itu memerlukan perlakuan khusus.
Sehingga perlu tindakan profesional yang dilakukan petugas panti.
Baca: Terlibat Pembunuhan, Hingga Narkoba, Polda Metro Pecat 43 Anggota
Baca: Pelayanan SIM Keliling Tetap Buka Selama Tahun Baru, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini
"Setelah pertolongan pertama selesai, petugas dari Puskesmas Kecamatan Kemayoran dengan bidan ahli segera datang untuk melakukan pelayanan medis yang lebih lanjut," ungkap Tsabitatul.
Selain itu, ketika masa kehamilan, pihaknya selalu membawa Nia untuk kontrol janin ke dokter Puskesmas dan rutin berobat di Rumah Sakit.
Namun karena kondisi NI yang kesulitan dalam memberikan keluhannya, maka terjadilah persalinan di panti.
"Alhamdulillah sekarang NI telah melahirkan anak perempuannya dengan berat badan 2,3 kg dan panjang 49 cm. Bayi sehat sekali," kata Tsabitatul..
Saat ini ibu atau NI masih diajari memberikan ASI, meski mungkin harapan kecil karena takut anak tidak dapat posisi yang nyaman dalam menerima ASI. (Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw)