News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Selidiki Legalitas TKI yang Buang Bayi di Toilet Pesawat Etihad

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

H (37), wanita asal Cianjur, Jawa Barat, pelaku pembuang mayat bayinya sendiri di toilet pesawat yang terparkir di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (6/1/2018) malam.

Laporan Wartakotalive.com Andika Panduwinata

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Perempuan berinisial H (37) nekat membuang jasad bayinya di toilet pesawat Etihad Airways. Peristiwa tersebut diketahui oleh seorang cleaning service maskapai di area Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Jajaran Polresta Bandara Soetta pun menangkap perempuan berusia 37 tahun ini. Wanita itu merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Cianjur yang bekerja di Abu Dhabi.

Baca: Wanita yang Buang Bayinya di Toilet Pesawat Etihad Ternyata TKI

"Masih kami cek legalitasnya soal TKI ini. Legal atau ilegal," ujar Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Akhmad Yusep saat ditanya Warta Kota di kantornya, Senin (8/1/2018).

Ia menjelaskan, pelaku berangkat untuk bekerja ke Abu Dhabi pada tahun 2014. "Dia (H) bekerja merawat seorang nenek di Abu Dhabi," ucapnya.

Yusep menyatakan jajarannya masih mendalami kasus ini. Terlebih untuk motif pelaku yang tega membuang darah dagingnya sendiri ke toilet pesawat.

"Motifnya belum bisa kami jelaskan. Kehamilan dari ibu itu juga akan kami cek DNA, aborsi atau bagaimana," kata Yusep.

Diduga bayi malang tersebut merupakan hasil hubungan gelap pelaku dengan anak majikannya. Padahal wanita berusia 37 tahun ini sudah memiliki anak dan suami di kampungnya.

"Suaminya juga sudah datang ke polisi. Kami sedang periksa mengenai kejiwaan pelaku," ungkapnya.

Pihak Kementerian Tenaga Kerja juga sempat membesuk pelaku di Mapolresta Bandara Soetta. Kasubdit Penyidikan Ketenaga Kerjaan, Niken Ria Aswarni menambahkan jajarannya tengah menyelidiki sponsor yang memberangkatkan TKI asal Cianjur ini ke Abu Dhabi.

"Kami sedang dalami siapa sponsornya. Saat ini kami mengedepankan perlindungan kondisi korban. Kami sudah bicara dengan korban, dan psikologisnya masih terguncang. Tapi syukurnya dia mendapatkan gaji tiap bulannya di sana, untuk tindakan kekerasan seksual masih kami selidiki," papar Niken.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini