Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan menggelar Festival Danau Sunter di Danau Sunter sisi timur, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada bulan Februari 2018 mendatang.
Namun ada permasalahan lain yang harus dilakukan selain pembenahan sarana dan prasarana danau.
Informasi yang dihimpun, diduga di sekitar Danau Sunter masih menjadi tempat favorit bersarangnya ular ganas.
Selain itu, binatang-binatang seperti biawak dan buaya juga disebut-sebut ada tempat tersebut di sana.
Baca: Festival Dana Sunter, Sandiaga Uno dan Menteri Susi Siap Adu Tanding Renang Vs Dayung
Salah seorang pemancing di Danau Sunter, Ikhwan (36) mengaku pernah menemukan seekor ular di lokasi tersebut saat memancing.
Sayangnya, ular itu berhasil kabur saat berusaha ditangkap.
"Pernah tuh saya lihat ada ular di sini. Tapi nggak bisa ditangkap, udah keburu kabur ularnya," kata Kubil, Jumat (11/1/2018).
Untuk itu menurut Ikhwan, pihak terkait harus segera mengambil langkah cepat menangani masalah tersebut.
Selain itu jika nantinya akan diadakan lomba renang, harus dibenahi kualitas air yang ada di Danau Sunter.
"Jadi harus benar-benar dibersihkan dulu sebelum lomba. Bahaya kan kalau sampai peserta dipatok ular atau digigit buaya," ungkapnya.
Rencananya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan bertanding melawan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Danau Sunter pada pertengahan bulan Februari mendatang di danau itu.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara Junaedi mengatakan nantinya akan ada petugas yang dikerahkan untuk melihat kondisi sebenarnya Danau Sunter.
Sehingga Festival Danau Sunter yang digelar bulan depan bisa terlaksana dengan baik.
“Nggak (khawatir) karena kan nanti ada tim teknis yang bisa semuanya, nanti kan berkelanjutan. Sehingga tidak ada yang dirugikan dari semua binatang yang ada di danau dari semua ekosistem,” ucap Junaedi.
Menurut Junaedi, keberadaan binatang yang ada di Danau Sunter tidak serta merta harus diberantas hanya karena Festival Danau Sunter.
Ada langkah lain yang bisa dilakukan agar festival dan pelestarian binatang bisa berjalan beriringan.
“Nggak harus diberantas, nanti kan ada unit terkait yang berkaitan dengan pelestarian daripada hewan-hewan yang ada di danau. Nanti kan kita, Dinas KPKP hanya menyarankan agar hewan liar itu tetap ada, jangan sampai punah,” ujarnya. (*)