TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - SAN bocah perempuan berusia 6 tahun yang jadi korban penganiayaan ibu kandung dan ayah tirinya, di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan untuk menjalani perawatan.
Kondisi tingkat kesadarannya saat ini masih di bawah normal.
Tim dokter yang diketuai dr Wahyu Daniel mengatakan, SAN mengalami pendarahan di otaknya, diduga akibat benturan keras.
Baca: Dimas Seto: Dakwah Nggak Perlu Jadi Ustad
"Hasil radiologis yang dibawa pasien sama yang RSUP Adam Malik, ternyata ada proses pendarahan di otak yang sifatnya kronis, diatas 14 hari," kata Wahyu, Minggu (21/1/2018).
"Saat ini kondisinya sedikit perbaikan, tingkat kesadarannya membaik satu point, namun belum pulih seperti kita. Kalau normal point 15, adek ini poinnya masih 9 atau 10," ungkapnya.
Lebih lanjut, dr Wahyu mengatakan rencana selanjutnya akan dilakukan operasi krainiotomi atau membuang cairan akibat terjadinya penggumpalan darah di otak. Tujuannya untuk evakuasi bekuan darah yang sudah mencair.
"Kita masih menunggu persetujuan keluarga yang kompeten untuk melaksanakan operasi," ujar Wahyu.
Sementara itu, menanggapi kejadian keji terhadap anak tersebut, Psikolog, Irna Minauli mengatakan anak-anak yang mengalami kekerasan, dengan perlakuan sadis tidak lazim, cenderung mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
"Gejala ini ditandai dengan mimpi buruk, serta bayangan teror yang terus menghantui korban di alam bawah sadarnya," kata Irna.
"Jika tidak cepat ditangani, reaksi jangka panjang anak korban penyiksaan, berpotensi mengarah pada penurunan fase perkembangan," jelas Irna
Baca: Divonis Tak Bisa Punya Anak, Wanita Ini Alami Keajaiban, Saat Mandi Keluar Begitu Saja
Simak video di atas.(Tribun Medan/M Andimaz Kahfi)