TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Konstruksi Light Rapid Transit (LRT) roboh pada Senin (22/1/2018) dini hari.
Kejadian menimpa 5 korban yang terdiri dari pekerja proyek stressing di Jalan Kayu Putih Raya, RW 16, Kayu Putih, Pulogadung, Kota Jakarta Timur itu.
Baca: Ini Identitas Lima Korban Jatuhnya Konstruksi Proyek LRT di Jakarta Timur
Berikut kronologi kejadian yang diterima Tribunnews.com dari Harto Pratama, Humas PT. Jakpro, pada Senin (22/1/2018) siang.
Runtuhnya Box Girder Bentang P28 – P29, Proyek LRT Velodrome – Kelapa Gading (P102) versi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sebagai kontraktor pelaksana menyampaikan beberapa penjelasan sebagai berikut:
1. Pada hari Senin tanggal 22 Januari 2018 Pukul 00.20 WIB Proyek LRT Jakarta telah selesai melakukan pekerjaan stressing Box Girder bentang P28 – P29 di area Jl. Kayu Putih Raya, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
2. Pekerjaan stressing dilakukan oleh PT. VSL Indonesia selaku Subkon dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
3. Sebelum dilakukan pekerjaan stressing, tim traffic management dan safety telah melakukan penutupan jalan di sekitar area kejadian.
4. Setelah selesai dilakukan stressing pada pukul 00.20 WIB, beberapa saat kemudian, 1 (satu) bentang P28 – P29 runtuh di dalam area kerja proyek.
5. Tim lapangan segera melakukan evakuasi korban ke rumah sakit terdekat (RS Columbia Asia) dan melakukan pengendalian dengan penutupan akses menuju area terdampak.
6. Adapun jumlah korban adalah 5 (lima) orang (pekerja PT. VSL Indonesia), yang terdiri dari 3 (tiga) orang luka ringan sudah keluar dari rumah sakit, dan 2 (dua) korban luka sedang dalam penanganan pihak rumah sakit.
7. Telah dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk penanganan area terdampak dan dipastikan tidak mengganggu lalu lintas di sekitarnya.
8. Penyebab terjadinya insiden ini masih dalam tahap investigasi oleh pihak terkait.
9. Diharapkan melalui penanganan cepat yang dilakukan manajemen, target waktu penyelesaian proyek untuk mendukung ASIAN Games 2018 tetap dapat dipenuhi.
Dalam keteranganan persnya WIKA menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman publik yang diakibatkan oleh kejadian ini.
"Kami (WIKA) tetap berkomitmen untuk mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pelaksaan pekerjaan Proyek LRT Jakarta," demikian bunyi keterangan rilis tersebut.