Akhirnya Putri dirujuk ke rumah sakit Mayapada Hospital, Kota Tangerang, pada pukul 04.30 WIB, karena peralatan medis di RSUD tersebut kurang mendukung.
Namun, Putri menghembuskan nafas terakhir beberapa saat tiba di Rumah Sakit Mayapada Hospital.
Nyawanya tak tertolong meski tim medis berusaha melakukan sejumlah upaya pertolongan.
Mobil yang ditumpangi oleh Diantri Putri dan temannya, Mukhmainnah, tertimpa reruntuhan beton dan tanah akibat longsor saat melintas di underpass Jalan Parimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin sore sekitar pukul 17.35 WIB.
Keduanya merupakan karyawati Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero), yang baru pulang bekerja dari kantor mereka di area Bandara Soetta.
Tim SAR gabungan berhasi mengeluarkan Dianti Putri dari dalam mobil tersebut dengan selamat pada Selasa pukul 03.00 setelah proses panjang evakuasi.
Sekitar sembilan jam Putri terhimpit di mobil tersebut.
Baca: Trans Kalimantan di Tanjung Palas Tertutup Material Longsor, Arus Antar Provinsi Terhenti Total
Sementara, temannya, Mukhmainnah, baru bisa dikeluarkan dari dalam mobil yang tertimpa beton dan tanah itu pada pukul 07.00 WIB atau setelah lebih 13 jam terjepit.
Mukhmainnah dilarikan ke RS Siloam Hospital Kota Tangerang setelah berhasil dievakuasi. Dia mendapat dilakukan tindakan medis di ruang ICU.
Ayahanda Mukhmainnah, Syamsudin Ismail, menceritakan, ia telah empat kali menemui dan mengajak bicara anaknya di ruang ICU.
"Ini kebesaran Allah yang patut kita syukuri, bahwa tidak ada yang tidak bisa kalau Allah yang berkendak," ucap Syamsudin di ke RS Siloam Hospital Selasa petang.
Syamsudin menceritakan anaknya juga beberapa kali menanyakan nasib dari Putri yang ia ketahui lebih dulu diselamatkan dari dalam mobil.
Namun, Syamsudin tidak sanggup memberitahukan kabar buruk meninggalnya Putri kepada anaknya.