Baca: Orang Gila Mondar-mandir Bawa Pisau di Kota Cirebon, Warga Resah
Dalam pikirannya, Ridwan khawatir FF akan memukul dan menendang karena posisinya terlihat siaga untuk menyerang.
"Tangan dia sudah mengepal dan kaki bergetar, saya akhirnya pergi ke belakang rumah," katanya.
Niat Ridwan hendak melarikan diri rupanya kandas.
FF lebih dulu bersiaga di pintu belakang rumahnya setelah bergegas dari pintu depan.
Saat ditanya daerah asalnya, FF tidak menjawab.
"Dia mendadak emosi dan berkata ada yang menghinanya mualaf brengsek dan kurang ajar," ungkapnya.
Dengan nafas tersengal-sengal, Ridwan bertanya sosok yang mengatakan hal itu padanya.
"Jamaah lo yang bilang begitu," ujar FF ke Ridwan.
Warga yang mendengar teriakan FF langsung mendatangi rumah Ridwan untuk mengeceknya.
Oleh warga, FF kemudian diamankan di Kantor Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) Tambun Utara.
Sementara untuk satu pria lagi, kata Ridwan, cenderung diam.
Saat didesak warga, bocah itu mengaku bahwa ia korban penculikan dan mengaku kangen dengan orangtuanya yang tinggal di daerah Kota Tangerang.
"Itu anak kecil diculik 1 tahun yang lalu, bapak dia memang mencarinya dan ibunya sakit," katanya.
Atas kejadian ini, Ridwan menduga, FF adalah orang gila.
Setiap pertanyaan, selalu dijawab dengan kalimat yang tidak nyambung dan selalu terbawa emosi.
"Saya syok dengan kejadian ini," ujarnya.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri