News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Himahi FISIP Universitas Budi Luhur Adakan 'Junior Short Diplomatic Course'

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Himahi FISIP Universitas Budi Luhur Adakan 'Junior Short Diplomatic Course'

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) FISIP Universitas Budi Luhur (UBL) pada tahun ini kembali mengadakan Junior Short Diplomatic Course untuk yang ke 19 kalinya di Auditorium Universitas Budi Luhur, Jakarta, Kamis (8/3/2018)

Kegiatan ini merupakan ajang tahunan berupa lomba simulasi sidang untuk siswa-siswi SMA/MA/SMK se-Jakarta dan Tangerang, bekerja sama dengan Direktorat Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI sebagai juri.

Sejak tahun 2013, simulasi sidang JSDC menggunakan sistem Bali Democracy Forum yang sebelumnya menggunakan Model United Nations.

Penyelenggaraan JSDC pada tahun ini mengangkat tema pada sidang Bali Democracy Forum X: “Does Democracy Deliver?”.

Kegiatan ini diikuti dengan jumlah peserta sebanyak 250 siswa-siswi dengan total 25 sekolah SMA/SMK sederajat yang didampingi oleh guru masing-masing.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Diplomasi Publik, Kemlu, Azis Nurwahyudi yang diwakili oleh Agus Heryana; Direktur Promosi dan Kerjasama, Duta Besar Sunten Z. Manurung; Rektor UBL, Prof. dr. Ir. Didik Sulistiyanto yang diwakili oleh Widodo, M.S; Dekan FISIP, Fahlesa Munabari, Ph.D; Kaprodi HI, Elistania, M.Si dan beberapa dosen HI, FISIP, Universitas Budi Luhur.

Dekan FISIP, sangat mengapresiasi kegiatan ini pada saat membuka acara.

“Ini merupakan suatu kehormatan bagi UBL bahwa Kemlu bisa hadir dan memberikan appreciation kepada calon-calon diplomat. Saya berharap siswa tidak hanya menjadi diplomat-diplomat yang handal di masa depan, tetapi juga diimbangi dengan moral bangsa," ungkap Fahlesa Munabari.

Direktur Diplik, yang diwakili oleh Bapak Agus Heryana sangat berterimakasih atas kegiatan hari ini.

“Kami sangat mengapresiasi yang dilaksanakan oleh Universitas Budi Luhur. Turut membantu Kementerian Luar Negeri untuk mempromosikan nilai-nilai demokrasi melalui BDF” paparnya

Dia mengatakan forum BDF adalah forum sharing, dimana setiap negara dapat bertukar pandangan mengenai demokrasi di negara mereka masing-masing.

Sejak 2008, BDF menggalang komitmen bersama menuju demokrasi yang lebih baik. BDF bukanlah ajang menghakimi negara yang praktik demokrasinya kurang ataupun yang sudah baik, namun di forum tingkat menteri ini, negara-negara saling berdiskusi (sharing experiences & best practices).

"Saya berharap course seperti ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Siswa-siswi harus memberikan perhatian khusus kepada perkembangan dunia," tuturnya.

Seluruh peserta dan tamu undangan juga dipertampilkan tarian Bali, sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan kesan nuansa Bali.

Terdapat empat sesi sidang dalam JSDC, yaitu : Sesi pertama adalah Leader Statement yakni pembacaan laporan dari pimpinan sidang, dan pernyataan pembuka dari representasi Wakil Presiden RI; sesi kedua adalah Ministerial Panel yakni penyampaian sub-tema “Democracy in Managing Diversity, Security, Equity and Social Justice” oleh lima panelis yang diikuti sesi tanya jawab dengan para delegasi; sesi ketiga adalah General Debate yakni sesi pembacaan pidato oleh setiap delegasi negara; dan sesi terakhir adalah penutup yakni penyampaian kesimpulan oleh pimpinan sidang mengenai pernyataan yang telah disampaikan oleh masing – masing negara pada setiap sesi.

Adapun pemenang JSDC pada tahun ini adalah sebagai berikut :

Best Country Team : SMA Budi Mulia

Best Country Statement : SMA Yadika 5

Best Speaker : St. John Catholic School BSD

Best Delegate : Nathan Theophilius – St. John Catholic School BSD

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini