TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebocoran pipa gas akibat proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur pada Senin (12/3/2018) malam, ditanggapi serius Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno.
"Mungkin lelah. Mungkin mereka dikejar tayang. Tapi kalau mereka bisa commit bersama-sama dengan kami. Teman-teman Disnaker sudah turun pagi ini. Kita pastikan bahwa seluruh pembangunan di DKI, diutamakan keselamatan dan kesehatan dari para pekerjanya," tutur Sandi di Kantor Dinas Teknis DKI Jakarta, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2018).
Sandi mengimbau semua pihak selalu mengutamakan keselamatan kerja dibanding target.
Baca: PGN Gerak Cepat Amankan Kondisi Pipa Gas Bocor Akibat Galian LRT
Hal ini merujuk sejumlah kecelakaan kerja pada proyek infrastruktur di beberapa lokasi.
"Kami sekali lagi mengimbau kepada pekerja yang bergabung dalam percepatan pembangunan infrastruktur ini, untuk mengutamakan keselamatan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujarnya.
"Dan kami mendapatkan laporan itu, bahwa ada kecelakaan yang sebetulnya sangat-sangat fatal, yaitu di jaringan pipa gas yang melayani masyarakat. Sekarang masih dalam investigasi. Tapi kita patut bersyukur tidak ada korban. Tapi kita juga terenyuh karena terjadi lagi kecelakaan," sambung Sandi.
Kader Partai Gerindra itu meminta para pekerja mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.
"Membangun itu bagus, mengejar target itu bagus, tapi jangan kesampingkan kaidah-kaidah SOP yang benar," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, pipa gas distribusi milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengalami kebocoran, imbas pembangunan tiang pancang kereta cepat Light Rapid Transit (LRT) di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (12/3/2018) malam.
Akibatnya, pasokan gas kepada ribuan pelanggan di Rusun Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur dan Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, terhenti.
Terkait hal tersebut, Sekretaris PT PGN Rachmat Hutama menyebutkan, pihaknya telah mengatasi masalah tersebut dengan menyalurkan Compressed Natural Gas (CNG). Penyaluran gas tersebut sengaja dilakukan lantaran perbaikan pipa belum dapat dilakukan.
"Update dari tim pasokan pagi ini, pelanggan di Kalibata City sudah dilayani dengan CNG. Hingga saat ini kami di site belum bisa melakukan perbaikan apa pun karena di lokasi masih dipasangi police line," jelasnya dalam siaran tertulis, Selasa (13/3/2018).
Sistem buka tutup juga diberlakukan untuk mengurangi kebocoran gas, bersamaan dengan perbaikan yang akan dilakukan. Walau begitu, proses perbaikan diyakininya berjalan cepat, yakni sekitar dua hari, tepatnya pada Rabu (14/3/2018) besok, penyaluran gas dapat kembali normal. (*)
Penulis: Dwi Rizki