Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tidak seperti biasa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi pembina upacara di atas gedung.
Jumat (16/3/2018), Anies menjadi pembina upacara di di Intiland Tower, JL. Jend. Sudirman 32, Jakarta Pusat.
Ini dilakukan dalam Apel Tim Pengawasan Terpadu Terkait dengan Razia Kepatuhan Gedung-gedung Tinggi terhadap penyediaan Sumur resapan, penggunaan air tanah dan pengolahan air limbah,
Anies beralasan pemilihan upacara di atas gedung itu agar mendapatkan gambaran bahwa Jakarta merupakan kota yang penuh gedung.
"Coba anda lihat di situ meskipun bukan bangunan tinggi tapi penuh dengan bangunan," kata Anies.
Ujar Anies, dengan banyaknya gedung dan bangunan itu, Jakarta memiliki daerah resapan air yang sedikit
"Itu semua adalah penutup (gedung) bagi air untuk meresap ke dalam tanah jadi bisa dibayangkan kalau kita tidak mengurusi soal air ini maka dampaknya akan luar biasa," kata Anies.
Baca: Angel Lelga Sebut Vicky Prasetyo Alay
Anies mengatakan masalah air ini, akan berdampak langsung pada kualitas lingkungan sekitarnya, meski, masalah itu tidak terlihat langsung oleh mata.
"Ukuran-ukurannya menunjukkan bahwa degradasi kualitas lingkungan hidup luar biasa. Kemarin sore kami, kita bicara dengan pusat hydografi dan oceanografi dan mereka menunjukan secara detail data-data penurunan tanah dan permukaan air tanah di Jakarta. Karena itu kita pilih di atas," ujar Anies.
Anies menjelaskan dari 63 ribu hektare tanah Jakarta, 65 persen tertutup bangunan yang terdiri dari rumah, gedung, maupun jalan.
"Penting bagi Jakarta memiliki pengelolaan air yang baiknya ketika hujan dan menggunakan air untuk keperluan sehari-hari air itu bisa dikembalikan lagi ke tanah dengan bersih dan baik sehingga permukaan air tanah di Jakarta akan terjaga dan kemudian ketinggian muka tanah terjaga. Per tahun tahan di Jakarta turun 7 cm, di pesisir bisa sampai 20 cm," tutur Anies.
Baca: Kartu Multi Trip KRL Dapat Digunakan Untuk Trayek Bus Kota
Diketahui Pemprov Jakarta melakukan razia gedung bertingkat sejak Senin (12/3/2018).
Dalam pemeriksaan itu, tim pengawas akan melakukan pemeriksaan terkait sumur resapan air, kolam resapan, dan pengelolaan air limbah.
Tim pengawas terdiri dari Dinas Cipta Karya, Tata ruang dan Pertanahan, kemudian dari Dinas Perindustrian dan Energi kemudian juga dari balai konservasi ini akan menargetkan 80 gedung di sekitar kawasan Sudirman-Thamrin.