Laporan Reporter Warta Kota, Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Satu dari tiga pencuri dengan modus menabrakan diri di Jalan Raya Narogong, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, ditangkap polisi pada Minggu (3/2/2018) pagi.
Tersangka J alias Jedi (32) ditangkap setelah korban Kwatman membuntuti tersangka ke tempat nongkrongnya.
Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang Komisaris Siswo mengatakan, polisi masih memburu dua tersangka lagi berinisial Y dan E.
Modus operasi mereka adalah berpura-pura tersenggol kaca spion pengendara mobil dengan sepeda motor sampai terjatuh.
Terakhir kali kasus ini terjadi di Jalan Raya Narogong Km 12,5 arah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Minggu (1/4/2018) pagi.
Saat itu, tersangka J berpura-pura terjatuh akibat tersenggol kaca spion mobil yang dikendarai Kwatman.
Melihat J terjatuh, tersangka Y dan E yang memantau dari kejauhan bergegas menghampirinya untuk berpura-pura menolong.
Tersangka J kemudian meminta sejumlah uang sebagai bentuk ganti rugi terhadap insiden itu ke korban.
Namun Kwatman menolak dengan alasan tidak memiliki uang. Tidak disangka, J justru menggeledah mobil korban dan mendapati uang tunai Rp 700.000.
"Selain uang, dia juga mengambil telepon genggam yang disimpan di bagian laci mobil korban," kata Siswo di Mapolsek Bantargebang, Senin (2/4/2018)
Setelah merampas harta korban, tersangka pergi menggunakan sepeda motor ke arah Cikiwul.
Merasa dibohongi pelaku, korban kemudian membuntuti J hingga ke sebuah warung di daerah Cikiwul.
Baca: Terungkap! Dari Pekerjaan Meng-endorse Produk, Syahrini Dibayar Ratusan Juta Rupiah
Baca: Wow! Rp 24 Miliar Buat Biaya Bos First Travel dan Keluarga Tur Keliling Eropa
Saat J sedang duduk di atas sepeda motor, Kwatman langsung menabrakan motor pelaku dengan mobilnya sampai J terjatuh.
"Anggota polisi yang sedang patroli bergegas ke lokasi untuk mengeceknya. Saat diperiksa rupanya J merupakan kawanan penjahat, sementara dua rekannya berhasil kabur," katanya.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bantargebang Ajun Komisaris Dimas Satyawicaksana mengatakan, pelaku telah melakukan aksinya sebanyak enam kali.
Seluruhnya dilakukan di kawasan Jakarta Timur dan Kota Bekasi. "Mereka komplotan dari Duren Sawit, Jakarta Timur dan sudah banyak menjadi korban dalam aksinya," kata Dimas.