TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham 'Lulung' Lunggana, mengatakan Sukmawati Soekarnoputri wajib meminta maaf kepada Allah SWT.
Hal itu wajib dilakukan Sukmawati setelah menyadari kekeliruannya dan meminta maaf atas puisi kontroversialnya yang menyudutkan Agama Islam kepada Umat Islam seluruh Indonesia.
Hanya saja, Haji Lulung, panggilan akrabnya mengaku tidak tahu apakah permintaan maaf tersebut betul-betul dilandasi atas kesadaran atau karena faktor lain.
"Kita semua tidak tahu, dia (Sukmawati) itu murni dari hatinya? Atau karena hanya sekedar memenuhi desakan publik untuk meredam polemik?" kata Haji Lulung kepada wartawan, Jakarta, Rabu (4/4/2018) malam.
Baca: Menangis saat Minta Maaf, Sukmawati: Saya Tidak Ada Niat Menghina Umat Islam Indonesia
Menurut dia, permintaan maaf yang keluar dari mulut Sukmawati kepada umat Islam tidak berarti apa-apa tanpa disertai permohonan maaf kepada Allah SWT, sang pemilik Agama dan Syariat Islam.
Sebab, kata Haji Lulung, lantunan adzan adalah sesuatu yang sangat sakral dan merupakan panggilan tuhan kepada hambanya untuk melaksanakan ibadah sholat lima waktu.
"Kalau minta maaf kepada kita (umat Islam), secara manusiawai tentu umat akan memaafkan. Tapi, menurut saya, dia (Sukmawati) juga wajib meminta maaf kepada Allah SWT, dengan sesungguh-sungguhnya taubat atau taubatan nasuha. Karena, kita umat Islam menjalankan ibadah itu semata-mata karena Allah," terang Haji Lulung.
"Ingat, Syariat Islam itu milik Allah, umat hanya menjalankan perintah," tegas Haji Lulung.
Sukmawati Soekarnoputri menunjukan buku usai berbicara kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
Haji Lulung mengatakan bahwa Sukmawati wajib minta maaf ke Allah SWT.
Sukmawati Soekarnoputri menunjukan buku usai berbicara kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
Haji Lulung mengatakan bahwa Sukmawati wajib minta maaf ke Allah SWT.
Sementara itu, terkait laporan masyarakat terhadap Sukmawati ke Kepolisian, Haji Lulung berpendapat, bahwa setiap proses hukum harus dihormati dan tidak bisa diintervensi.