TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lukman (55), pemilik kontrakan akan usir rekan sejawat Supriyanto (20), pelaku pembunuhan terhadap Purnawirawan TNI AL, Hunaedi (83).
Lukman mengaku kaget karena Supriyanto kerap mendatangi indekos miliknya.
Ia mengatakan bahwa yang menyewa bukanlah atas nama Supriyanto.
"Yang ngontrak itu, temannya," ujar Lukman di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (13/4/2018).
Biaya mengontrak rekan sejawat Supriyanto seharga Rp 600 ribu per bulan.
Ia baru menyewa selama dua Minggu.
Baca: Biaya Indekos Pelaku Pembunuhan TNI AL Nongkrong Rp 600 Ribu Per Bulan
Memang, ucap Lukman, dia kerap mendapat aduan warga bahwa di lantai dua -tempat Supriyanto nongkrong- kerap menimbulkan kegaduhan.
Terdapat 17 unit kontrakan yang disewakan.
Lantai dasar delapan kontrakan, sedangkan di lantai dua terdapat sembilan indekos.
Warna cat lantai dasar kontrakan bervariasi, biru, putih, dan hijau. Sedangkan, di lantai dua berwarna dasar biru.
Pelbagai profesi menjadi penghuni kontrakan.
Semisal, karyawan rumah sakit, toko kelontong, tempat makan, pengemudi ojek daring, dan karyawan mini market.
Pasca penangkapan terhadap Supriyanto, ucap Lukman, ia akan mengusir rekan Supriyanto dari kontrakan.
April adalah bulan terakhir Lukman memperkenankan rekan Supriyanto alias Kiray bersemayam.
"Karena adanya ini, saya tak mau lagi dong perpanjang kontrakan dia, biar saja lah dia pergi, daripada makin kena imbas jeleknya juga," ujarnya.